Dark/Light Mode

Kemenhub Dorong Sektor Transportasi Di Semua Destinasi Super Prioritas

Sabtu, 8 Februari 2020 09:23 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. (Foto: Kemenhub)
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. (Foto: Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah kini sedang gencar memperkenalkan kawasan destinasi super prioritas. Kawasan yang termasuk destinasi super prioritas seperti Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang, dan Borobudur, memang memiliki daya tarik tersendiri.

Kelima kawasan ini juga disebut Lima Bali Baru, karena diharapkan dapat menjadi destinasi wisata populer, layaknya Pulau Dewata.

Pembangunan infrastruktur pendukung, terutama di sektor transportasi, telah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemenhub membangun infrastruktur di sektor darat, laut, udara, dan perkeretaapian dengan total rekapitulasi anggaran Rp 2.909.224.587.000.

Beberapa kebijakan Kemenhub yang mendukung pengembangan destinasi pariwisata ini, antara lain peningkatan kapasitas terminal penumpang; perpanjangan runway dan apron agar dapat didarati pesawat narrow body; pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata; pelayanan subsidi operasional angkutan antarmoda; konektivitas jaringan kereta api dan menuju ke bandara; serta perpanjangan dermaga dan pengerukan kedalaman alur untuk kapal cruise, agar dapat bersandar.

Baca juga : Kemenhub Pantau Mitigasi Maskapai Dalam Evakuasi WNI Dari Wuhan

Salah satu pembangunan infrastruktur pendukung yang telah diwujudkan Kemenhub adalah pelabuhan dan bandara di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Targetnya, pembangunan pelabuhan dan bandara di Labuan Bajo dapat selesai pada akhir tahun 2020,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang akrab disapa BKS.

Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah proses pembebasan lahan seluas 18-20 hektar untuk perpanjangan runway, dan revitalisasi terminal Bandara Komodo. Panjang runway Bandara Komodo yang awalnya hanya 2.250 meter, dan akan diperpanjang menjadi 2.750 meter.

Perpanjangan runway ini diharapkan akan memuluskan pendaratan pesawat Airbus A300. Sehingga, dapat menjangkau rute Jepang, China, dan Australia.

Baca juga : Kemenhub Apresiasi Batik Air Bantu Evakuasi WNI Dari Wuhan

 

Pengembangan Bandara Komodo ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang dikerjakan Konsorsium Cardig Aero Service (CAS). Konsorsium CAS ini beranggotakan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd. (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd.

BKS mengungkapkan, pengembang Bandara Komodo ini memiliki kompetensi yang baik dan berpengalaman, dalam membangun dan mengelola bandara.

“Sekarang, orang-orang bule itu memiliki Pinisi di sana. Pinisi yang tinggal tiga hari, lima hari. Karena itu, Kementerian Perhubungan akan membuat satu pelabuhan khusus untuk yacht. Membangun bandara yang dioperasikan oleh operator internasional. Sehingga, akan memudahkan. Ini akan menjadi suatu hal yang baik,” ungkap BKS.

Baca juga : Ini Cara Kemenkop Angkat Produk UMKM di 5 Destinasi Wisata Prioritas

Pembangunan Pelabuhan Terminal Multipurpose dan revitalisasi Pelabuhan Labuan Bajo eksisting, ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan.Pembangunan Terminal Multipurpose ini bertujuan memindahkan Terminal Barang dari Pelabuhan Labuan Bajo.

Presiden Joko Widodo meminta proses pembangunan pelabuhan dan bandara di Labuan Bajo ini dipercepat. Sama halnya dengan pembangunan di destinasi super prioritas lainnya, guna mewujudkan aspirasi 2024.

“Memang kita banyak tugas. Tapi, kalau kita harus katakan dalam satu kalimat yang sangat penting bagi negara, kami dari Kementerian Perhubungan selalu berupaya untuk menjaga keselamatan, konektivitas, dan mempersatukan Indonesia,” tandas BKS. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.