Dark/Light Mode

Jaringan Gas Kota Dibangun Dari APBN & PGN

Gas Mengalir Terus 24 Jam Penuh

Sabtu, 9 Februari 2019 12:39 WIB
Tampak rumah yang sudah dipasang Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Tahun 2018, Pemerintah telah membangun Jargas untuk 5.043 sambungan rumah di Kabupaten Serang melalui penugasan kepada PT PGN. (Foto: Dok. ESDM)
Tampak rumah yang sudah dipasang Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Tahun 2018, Pemerintah telah membangun Jargas untuk 5.043 sambungan rumah di Kabupaten Serang melalui penugasan kepada PT PGN. (Foto: Dok. ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang tahun 2018 lalu, sebanyak 90.429 sambungan rumah (sr) Jaringan Gas (Jargas) kota telah dibangun. Angka tersebut menambah total Jargas yang telah terpasang di seluruh Indonesia, menjadi 463.619 SR. Dari pembangunan Jargas tahun 2018 tersebut, sebanyak 89.906 sr di antaranya dibangun pakai APBN. Sisanya, 523 sr, dibangun oleh Perusahaan Gas Negara (PGN). 

“Jargas adalah salah satu wujud pemanfaatan dana APBN, untuk kegiatan yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Masyarakat akan merasakan manfaat besar penggunaan gas bumi ini, karena lebih efisien, mudah, murah, praktis dan mengalir 24 jam penuh tanpa takut kehabisan. Tidak perlu repot angkat tabung LPG,” tandas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, ketika meresmikan Jargas Kota Pasuruan, pertengahan tahun lalu. 

Baca juga : Kemenristek Dikti Siapkan Rp 31 M Buat Riset Banjir

Dengan adanya Jargas, masyarakat dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 90.000 per bulan, per keluarga. Jargas pun dinilai lebih praktis, bersih, dan aman, apabila dibandingkan dengan tabung LPG 3 kilogram. 

Ati Iriani, warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara mengungkapkan, warga wilayah perbatasan sebelumnya menggunakan tabung elpiji dari negara tetangga dengan kisaran harga Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per bulan. Dengan jargas, ia hanya mengeluarkan Rp 40 ribu per bulan. Tentunya tanpa takut kehabisan gas. 

Baca juga : Jokowi Terima Penghargaan Kemerdekaan Pers

“Kami sangat senang karena diperhatikan oleh pemerintah, meskipun tinggal di daerah perbatasan. Sekarang, kami tidak perlu lagi menggunakan gas tabung dari negara tetangga. Tadinya, sebulan kami habiskan 1­2 tabung yang 14 kg dari negara tetangga. Itu harganya Rp 100 sampai Rp 200 ribu. Sekarang, alhamdulillah hanya Rp 30 sampai Rp 40 ribu saja. Penggunaannya mudah, dan dapat digunakan selama 24 jam,” ujar Ati, akhir tahun lalu. 

Selain menghemat biaya rumah tangga, jargas juga telah menyumbang reduksi emisi CO2. Dengan demikian, selain tidak mengesampingkan upaya pemenuhan energi bagi masyarakat dengan harga terjangkau, penggunaan Jargas juga menjadi langkah nyata aksi nyata mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca. [TIM]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.