Dark/Light Mode

Belajar Mengajar Tetap Di Rumah

Nadiem Dapat Jempol

Selasa, 16 Juni 2020 07:03 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat memberikan keterangan seputar KBM awal ajaran baru lewat virtual, kemarin. (Foto: Istimewa)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat memberikan keterangan seputar KBM awal ajaran baru lewat virtual, kemarin. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Tak hanya itu, kapasitas peserta didik di kelas juga dibatasi. Maksimal 18 murid atau kapasitas setengah (50 persen) dari kapasitas normal. “Karena itu sekolah harus melakukan proses shifting. Sihifting-nya bebas apakah secara harian, mingguan, dan berdasarkan angkatan kelas silakan. Tapi maksimal 18 orang dalam satu kelas,” katanya.

Sementara untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) maksimal 5 peserta didik per kelas. Sama halnya dengan jumlah maksimal peserta didik di PAUD. Pembukaan sekolah juga dilakukan secara bertahap, atau dengan cara yang paling konservatif atau terpelan, kata Nadiem.

Tahap pertama, belajar mengajar tatap muka dimulai dari SMA/SMK/MA/MAK, dan SMP/MTS/SMPK. Tahap kedua, setelah menunggu 2 bulan berikutnya, baru menyusul SD dan SLB yang dibuka. Sementara PAUD, baru dibuka di tahap terakhir. Yakni, setelah 5 bulan sekolah di zona hijau dibuka. Jika status zona hijau berubah menjadi kuning, oranye atau merah, maka keputusan belajar mengajar tatap muka kembali dievaluasi.

Baca juga : Espargaro Tetap di Aprilia Racing Team Hingga 2022

Khusus untuk perguruan tinggi, kegiatan perkuliahan masih belum diperbolehkan tatap muka. Termasuk untuk kampus yang berada di zona hijau. Kecuali yang berkaitan dengan penelitian di laboratorium, praktikum, studio, bengkel, atau kegiatan belajar mengajaf yang membutuhkan mesin dan peralatan. Itu pun harus berkaitan dengan syarat kelulus mahasiswa.

Keputusan Nadiem ini disambut suka cita oleh warga dunia maya. Mengingat, sebelum keputusan ini diambil, sudah banyak permintaan dari orangtua yang ingin KBM tetap di rumah, jelang memasuki New Normal.

Di Twitter, akun @adekdoraemon_dy menilai keputusan presiden Joko Widodo menunjuk Nadiem sebagai Mendikbud dinilai tepat, karena mampu memberikan keputusan cerdas di tengah pandemi Covid-19. “Bisa pas gitu ga si, emg pak nadiem terpilih jd menteri pendidikan dah takdir buat ngadepin pendidikan online2 gini. Kan pak nadiem awalnya pendiri gojek online, dan eh skrg jd menteri juga menghadapi pendidikan online. Eh apa si dah,” cuitnya.

Baca juga : Ryuji Utomo Berbagi Tips Latihan di Rumah Saat Pandemi

“Ok ni, jd pak nadiem sudah memutuskan kuliah bakalan online trs,” tulis @bucindanusan. akun @_moon_cake juga mendukung. “itu lebih baik.. dear pak nadim,” kicaunya. “Sehat selalu pak Nadiem,” timpal @irany83026068. “Udah betah dirumah,” tambah @WindaaWkh. “Mau bilang I love you sm pak nadiem,” seru @enyeowemen.

Kendati demikian, ada juga warganet yang masih kecewa. “Belajar di rumah sih boleh aja, tapi subsidi kuota aja gak dapet sama sekali hmmm,” keluh @putri_rurin. “Kalo pak nadiem mau ngasih uang jajan selama gue di rumah sih gapapa. Udah 3 bulan gue gak dikasih uang jajan nih,” kelakar @nmksyaam_.

Akun @mbakvaaan mempertanyakan, apakah ada keringanan Spp dengan pemberlakuan belajar di rumah. “Yg 94% ga dapet keringanan spp? Kan ga pake fasilitas sekolah,” tanya dia. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.