Dark/Light Mode

Bahlil Bicara Investasi Di Saat Corona

Hantu Berdasinya Galak Tukang Palaknya Banyak

Sabtu, 20 Juni 2020 06:16 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di acara RMInsight yang digelar virtual oleh Rakyat Merdeka, Jumat (19/6). (Foto: Youtube RM)
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di acara RMInsight yang digelar virtual oleh Rakyat Merdeka, Jumat (19/6). (Foto: Youtube RM)

 Sebelumnya 
Untungnya Inpres Nomor 7 menjadikan peran Bahlil lebih kuat. Sebab semua izin usaha ada di tangan mantan aktivis HMI itu. “Ada 22 pejabat penghubung Kementerian/ Lembaga yang bertugas di BKPM. Jika ada izin usaha yang berbelit maka kewenangannya bisa langsung dilimpahkan ke BKPM,” cetusnya.

Dengan begitu BKPM bisa memberikan rekomendasi menambah atau menghapus perizinan oleh Kementerian/Lembaga. “Sekarang semua izin usaha ada di tangan BKPM. Jadi BKPM seperti memulai dan mengakhiri, 7 hari selesai,” imbuh Bahlil.

Selain itu Bahlil juga berbicara soal target realisasi investasi di tahun 2020. Menurutnya, prioritas BKPM saat ini mengeksekusi realisasi investasi besar. Sebab perintah Presiden Jokowi kepada dirinya untuk menyelesaikan investasi mangkrak. “Sampai dengan Juni dari Rp 780 triliun sudah bisa kita selesaikan Rp 409 atau setara dengan 56 persen,” jelasnya.

Baca juga : Kerek Investasi, Bos BKPM Bakal Sikat Tukang Palak Dan Hantu-hantu Berdasi

Salah satu investasi yang mangkrak adalah Lotte Chemical. Masalah Lotte, terjadi akumulasi persoalan tumpang tindih antara aturan kabupaten/kota, provinsi, kementerian dan ada kaitannya juga dengan BUMN. “Kemudian juga ada persoalan hantu-hantu berdasi tadi, oh itu berat sekali,” ujarnya.

Setelah BKPM masuk ternyata menyelesaikan investasi di Indonesia tidak hanya cukup pada perspektif regulasi, tapi juga pada persoalan lapangan yang terjadi banyak pemain. “Contoh Hyundai yang sekarang pabriknya lagi berjalan terus,” paparnya.

BKPM juga tak luput menyelesaikan investasi kecil di kelompok UMKM. Seperti investigasi kelompok disabilitas di Klaten yang mencapai Rp 1,2 miliar. Dia mengingatkan, investor itu jangan hanya melihat yang besar saja mengingat yang kecil juga investor. Apalagi dalam keadaan corona orientasi investasi itu adalah cipta lapangan pekerjaan.

Baca juga : Padat Karya Tunai Diklaim Berhasil Kurangi Pengangguran

Terkait dengan rencana investasi AS dan Jepang, menurut dia, sudah ada kabar baik. Menurut dia, ada beberapa yang akan masuk. Namun, dia belum bisa mengumumkannya karena harus lapor Presiden Jokowi dulu.

Dia juga membentuk tim khusus untuk mencari tahu perusahaan yang bisa ditarik masuk ke Indonesia. “Jurus kita seperti kejar cewe, kita kasih semua yang dia mau sebelum dapat,” ujarnya, sambil terkekeh.

Namun, dia menegaskan, investor yang masuk harus mengandeng UKM di daerah. Ini untuk meningkatkan perekonomian daerah. “Jangan sampai semuanya orang Jakarta semua,” tukasnya. [UMM[

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.