Dark/Light Mode

Para Menteri Bisa Tenang Lagi

Pratikno Buyarkan Wacana Reshuffle

Selasa, 7 Juli 2020 06:50 WIB
Mensesneg Pratikno mengenakan baju putih dan masker hitam saat mendampingi Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas (ratas) di  istana Merdeka,  Jakarta, kemarin. (Foto: Sekretariat Kabinet)
Mensesneg Pratikno mengenakan baju putih dan masker hitam saat mendampingi Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas (ratas) di istana Merdeka, Jakarta, kemarin. (Foto: Sekretariat Kabinet)

 Sebelumnya 
Benarkah reshuffle bakal batal dalam waktu dekat? Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno tidak sepakat dengan itu. Dia menilai, pernyataan Pratikno sekedar untuk mendinginkan dan menjaga kondusifitas suasana saat ini.

“Karena banyak pertemuan-pertemuan elit setelah pernyataan itu. Kondisi psikologis para menteri bisa saja terganggu, waswas, tidak bisa bekerja maksimal karena di bawah intimidasi reshuffle dan corona. Mungkin ini untuk meredam psikologis yang bergejolak di antara para menteri itu,” ujar Adi kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Prof Taruna: BUMN Farmasi Bisa Jadi Penopang Ekonomi Nasional

Adi juga meragukan perbaikan kinerja para menteri yang dikeluhkan Jokowi berjalan cukup cepat. Dalam waktu tidak sampai sebulan, agak sulit kinerja para menteri yang disorot Jokowi langsung baik begitu cepat. “Masyarakat sudah pintar menilai, mana yang terjadi, mana yang ditutup tutupi,” imbuhnya.

Menurutnya, para menteri baru bisa tenang jika Istana memastikan dengan tegas reshuffle tidak akan dilakukan tahun ini. “Itu baru tidak ada polemik,” tandas Adi.

Baca juga : Menteri Tito Dorong Pemda Cairkan Dana Pilkada

Sementara Pakar politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memandang, peredaman isu reshuffle oleh Pratikno adalah strategi Jokowi. Eks Walkot Solo itu, dinilai Hendri, ingin menegur para menteri tanpa menimbulkan kegaduhan. “Ini biasa, ciri khas Jokowi, nggak pengin masyarakat gaduh, kinerja menteri terganggu. Apalagi isu reshuffle ini hangat dibicarakan publik,” ujar Hendri, semalam.

Kata dia, saat ini yang dibutuhkan Jokowi yakni menteri-menteri yang mau bekerja total alias all out. Kalau wacana perombakan kabinet terus digaungkan, maka yang ada, para menteri malah deg-degan, takut kena ganti. Kinerja mereka malah bisa nyungsep.

Baca juga : Bareskrim Tangkap Penyebar Hoaks Ajakan Tarik Dana Perbankan

“Presiden pasti menginginkan menteri-menterinya dan para pimpinan lembaga bentukan Presiden tetap bekerja benar sesuai target yang dicanangkan Presiden, bukan malah gelisah, deg-degan takut kena ganti,” tutur pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini.

Setelah adanya perbaikan kinerja, Jokowi pun meredam wacana reshuffle. Para menteri ini diberi kesempatan sampai perombakan itu akhirnya benar-benar dilakukan. “Presiden sekaligus ingin memberikan kesempatan kepada menterinya memperbaiki kinerja mereka sampai pengumuman reshuffle benar-benar disampaikan,” tandas Hendri. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.