Dark/Light Mode

Kinerja Menteri Tak Maksimal

PSI Sebut Wajar Presiden Marah

Selasa, 30 Juni 2020 06:51 WIB
Juru Bicara DPP PSI Dara Nasution (Foto: Istimewa)
Juru Bicara DPP PSI Dara Nasution (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa memahami kemarahan Presiden Jokowi pada jajaran kabinet yang dinilai belum bekerja maksimal dalam situasi krisis  akibat pandemi Covid-19

“Wajar jika Presiden marah. Karena banyak kementerian bekerja biasa-biasa saja, tanpa sense of crisis. Padahal Indonesia berada dalam situasi tidak normal,” kata Koordinator Juru Bicara DPP PSI Dara Nasution dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Baca juga : Gandeng Tableau, Bank Mandiri Perkuat Data Perbankan

Jokowi terlihat marah kepada para menteri dan pimpinan lembaga negara saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis 18 Juni 2020. Suara Jokowi beberapa kali meninggi dan menyebut bakal mengambil langkah keras, termasuk reshuffle. Video rekaman pernyataan Jokowi baru diunggah akun Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu 28 Juni. 

Dikatakan Dara, para menteri berperan besar dalam membantu Presiden Jokowi membawa Indonesia selamat dari krisis virus corona. “Pada posisi sepenting itu, kecepatan dan ketepatan tindakan  mereka diperlukan pada saat bersamaan. Jika mereka lambat dan bertindak tidak tepat, Indonesia bakal digilas krisis. Teguran Pak Jokowi harus segera membuat para menteri berbenah,” lanjut Dara. 

Baca juga : Subsidi Gas Melon Mau Diubah Jadi BLT

Kalau perlu, ketimbang Indonesia terpuruk dalam krisis, tindakan semacam penyegaran kabinet layak dilakukan. Dara mengingatkan, nasib bangsa ini jauh lebih penting daripada  kedudukan dua atau tiga menteri yang tidak berkinerja baik.

“Reshuffle tentu saja hak prerogatif Presiden. Jika itu dilakukan pasti dengan pertimbangan matang demi keselamatan bangsa,” ujar Dara.

Baca juga : Hari Ini, Lima Deputi Kantor Staf Presiden Dilantik

Pada 18 Mei lalu, PSI telah  menyarankan Presiden Jokowi melakukan penyegaran kabinet guna memastikan Indonesia bisa keluar dari krisis akibat pandemi. “Penyegaran susunan kabinet melalui reshuffle perlu untuk mengganti para menteri yang bekerja lambat dan lambat beradaptasi dengan situasi krisis,” kata Dara saat itu. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.