Dark/Light Mode

Update Uji Klinis

248 Relawan Telah Disuntik Vaksin Corona

Senin, 31 Agustus 2020 07:40 WIB
Ilustrasi petugas kesehatan sedang memberikan vaksin pada pasien. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Ilustrasi petugas kesehatan sedang memberikan vaksin pada pasien. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dari Universitas Padjadjaran (Unpad) melaporkan sudah menyuntikkan vaksin kepada 248 orang relawan.

“Dari 248 relawan yang sudah menjalani penyuntikan itu, 21 orang relawan di antaranya sudah men jalani penyuntikan vaksin kedua,” ungkap manajer Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Eddy Fadliyana di Bandung, kemarin.

Baca juga : Disuntik Vaksin Corona, Emil Pamer Otot

Edy berharap proses penelitian bisa sesuai dengan harapan. Karena vaksin baru bisa diproduksi ketika uji klinis telah ditempuh dengan hasil yang baik.

Menurutnya, sejauh ini tidak ada relawan yang mengalami gejala atau reaksi yang serius setelah menjalani penyuntikan vaksin, baik penyuntikan pertama maupun penyuntikan kedua. itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal, ada rasa nyut-nyutan selama lima menit,” ujar Emil pada akhir pekan.

Baca juga : Doni Kewalahan Lawan Isu Konspirasi Corona

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengingatkan agar program vaksinasi Covid-19 dijalankan dengan tepat. “Kita akan diskusi intensif, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pasti akan memberikan masukan rasional. Karena pengalaman dalam program vaksinasi pelaksanaan vaksinasi bisa menimbulkan hal yang tidak baik kalau tidak dilakukan dengan perencanaan yang tepat,” kata Terawan.

Terawan menyampaikan, jika jumlah vaksin Covid-19 yang dihasilkan di awal berada dalam jumlah terbatas maka harus ada pengambilan keputusan mengenai siapa yang harus didahulukan mendapatkan vaksin tersebut.

Baca juga : Menteri Prancis Bela Hak Warganya Telanjang Di Pantai

Menurutnya, Kemenkes harus mendasari keputusan tersebut dengan alasan yang benar dan tepat agar tidak menimbulkan kekacauan. Selain itu, berbagai keputusan teknis yang rinci juga diperlukan seperti soal berapa juta vaksinasi bisa dilakukan dalam satu kurun waktu tertentu.

“Kami harus detail sekali untuk masalah ini karena juga menyangkut impact politik, selain anggaran, karena tidak bisa langsung dalam sehari divaksinasi semua,” tegas Terawan. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.