Dark/Light Mode

FGD Dengan Wamen Budi Arie Setiadi

Desa Ada 74.000, Kena Covid Cuma 59

Selasa, 13 Oktober 2020 07:06 WIB
Tangkapan layar Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi pada acara FGD Mengubah Perilaku Di Desa-desa Indonesia yang digelar Rakyat Merdeka, Senin (12/10). (Foto: Istimewa)
Tangkapan layar Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi pada acara FGD Mengubah Perilaku Di Desa-desa Indonesia yang digelar Rakyat Merdeka, Senin (12/10). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dia mencontohkan di Provinsi Lampung, Bengkulu, Jambi dan Riau, yang tingkat positifnya relatif sedikit. Selama ini, provinsi tersebut sangat ketat dalam menyeleksi pendatang. Ini berkat perangkat desa yang serius mencegah Covid masuk ke wilayahnya. “Orang yang datang benar-benar diisolasi. Mereka sangat ketat apalagi setelah Kementerian Kesehatan membagikan ratusan masker,” pujinya.

Dijelaskan Budie, memang ada beberapa kegiatan di pedesaan yang tidak bisa menghindari kerumunan. Misalnya, pernikahan dan acara adat. Walaupun mengundang keramaian, tapi penduduk desa tetap menjaga protokol kesehatan. “Beberapa kali, selama saya mengunjungi desa-desa, saya melihat isinya tetap duduk jaga jarak, cuci tangan dan lain-lain. Saya pikir penduduk desa cukup disiplin,” tukasnya.

Baca juga : Ketemu Dubes Malaysia, Wamen Budi Arie Bahas Kerja Sama Ekonomi Desa

Budi mengaku, belakangan ini mendapat kabar kalau sudah ada pelonggaran. Ini membuat masyarakat abai. Padahal perang lawan Covid belum usai.

Untuk itu, dia mengingatkan agar ma syarakat desa tetap menjalankan protokol kesehatan. “Agar kita semua bisa mempertahankan desa bukan klaster penyebaran pandemi sampai dite mu kannya vaksin,” harapnya.

Baca juga : 17 Hotel di Jabar Siap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid

Dia mengajak masyarakat desa mempertahankan trend positif ini. Jangan sampai lengah yang akhirnya berdampak negatif. Dia juga memerintahkan sesama masyarakat desa harus saling mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Terkait peran desa terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN), Budi sangat optimis bakal terwujud. Mengingat desa terkenal kekayaan alamnya. Sebut saja produk-produk pertanian, mulai dari padi hingga rempah-rempah. Ini semua bisa dimanfaatkan sebagai penopang ketahanan pangan, pendukung PEN, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi penguatan ketahanan ekonomi nasional.

Baca juga : Cegah Klaster Baru di Pilkada 2020, Kapolri Keluarkan Maklumat

Khususnya ketahanan pangan pasca Covid-19. “Saya tegaskan, pandemi ini secara kuantitatif memang relatif tidak menghantam wilayah desa. Karena dari jumlah kasus positif, penyebaran dan lain-lain lebih banyak melanda wilayah perkotaan,” jelas Ketua Relawan ProJo ini.

Namun, dia tidak membantah Corona juga menganggu supply-demand hasil produksi masyarakat desa. Terutama hasil pertanian ikan yang mengalami penurunan harga. “Ke depan, kita berharap sektor pertanian masih menyimpan hal positif,” papar jebolan FISIP Universitas Indonesia itu. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.