Dark/Light Mode

Masyarakat Kudu Cerdas Dan Selektif Terima Informasi

2.000 Berita Bohong Terkait Corona Seliweran Di Medsos

Sabtu, 17 Oktober 2020 06:25 WIB
Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. (Foto: Kemenkominfo)
Menteri Komunikasi dan informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. (Foto: Kemenkominfo)

 Sebelumnya 
Kemenkominfo juga memiliki rencana jangka panjang terkait penanggulangan konten hoaks. Antara lain, menyiapkan beberapa program agar penyebaran hoaks atau disinformasi tak berkelanjutan, yaitu lewat Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

GNLD Siberkreasi itu bertugas melakukan diseminasi dan sosialisasi terkait dengan ruang digital Indonesia. Ini menjangkau lebih dari 70 juta rakyat dan bekerja bersama dengan lebih dari 108 lembaga, termasuk lembaga swadaya di dalamnya.

Baca juga : Azis Syamsuddin Terima Masukan Serikat Pekerja Terkait RUU Cipta Kerja

Sementara, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat diminta cerdas dan selektif menerima infor masi, sebelum mempercayai dan membagikan informasi tersebut kepada orang lain.

Terlebih, di zaman serba digital, sudah banyak informasi hoaks tentang Covid-19. Masyarakat perlu mengetahui beberapa istilah terkait vaksinasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman informasi dan termakan berita bohong.

Baca juga : Mahfud: PP Karantina Wilayah Terkait Corona Sedang Digodok

“Kami mohon masyarakat betul-betul memahami kondisi pandemi Covid-19, sambil mengubah perilaku. Memastikan kita bisa bertahan dan menunggu program vaksinasi sehingga kita bisa terlindungi dengan berbagai cara,” ucap Wiku. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.