Dark/Light Mode

Mendagri Tito Apresiasi Gerakan 5 Juta Masker Di Kepri, Terbesar Saat Ini

Selasa, 10 November 2020 19:48 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) Tito saat launching 5 juta masker di Batam, Selasa (10/11). (Foto: Kemendagri)
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) Tito saat launching 5 juta masker di Batam, Selasa (10/11). (Foto: Kemendagri)

 Sebelumnya 
Ia menambahkan menyelesaikan krisis multidimensi tidak cukup hanya fokus pada penanganan Covid-19. Karena itu, dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran, harus berorientasi pada stimulus ekonomi juga, serta untuk bantuan sosial. "Itu harus dikoordinasikan ke DPRD. Alokasi juga, tidak hanya fokus pada Covid," pesan Tito.

Tito mengatakan Kemendagri dan Kementeri Keuangan, merumuskan, relokasi dan refocussing anggaran. Sehingga, anggaran digunakan kepala daerah, untuk menyelesaikan krisis multi dimensi. “Jadi kita harus memperhatikan perekonomian, walau yang utama kesehatan," ungkap Tito.

Baca juga : Istri Mendagri Sosialisasi Prokes Dan Bagi-bagi 5 Ribu Masker di Batam

Sementara Pjs. Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin melaporkan kepada Mendagri, terkait program 5 juta masker di Kepri.

Ia mengatakan Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian diminta untuk melaunching 5 juta masker, dengan harapan agar masyarakat, semakin sadar memperlengkapi diri dengan masker. "Dengan digelar kegiatan pada hari pahlawan, untuk bisa meneladani pejuang untuk berjuang melawan Covid-19," harap Bahtiar.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi IMI Masukkan Empat Pilar MPR Di Anggaran Dasar

Gerakan 5 juta masker diakui digelar, karena dinilai jika kesadaran masyarakat Kepri, untuk menggunakan masker, belum seperti diharapkan.  “Itu yang menginspirasi kami untuk melakukan kegiatan ini. Harus didorong kesadaran masyarakat untuk menyiapkan masker," jelas Dirjen Politik dan PUM Kemendagri ini.

Bahtiar mengatakan soal komitmen Bupati dan Wali Kota se-Kepri, untuk penanganan Covid-19. Diantaranya, dengan penyediaan laboratorium PCR. Dimana, saat ini sudah diresmikan laboratorium di RS Ahmad Tabib Tanjungpinang. Kemudian satu alat untuk laboratorium dikirim ke Karimun. 

Baca juga : Indef Apresiasi Sektor Pertanian Tetap Tumbuh Di Kuartal III

"Kami juga sudah tegaskan, tidak tandatangan APBD, jika tidak ada lab PCR. Jadi sudah ada komitmen Batam untuk lab di RSUD Embung Fatimah. Natuna dan Anambas juga sudah punya lab, walau masih hijau (kabupaten baru)," pungkas Bahtiar. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.