Dark/Light Mode

2023, Guru Honorer Dijanjikan Menjadi PNS

Senin, 25 Maret 2019 06:12 WIB
Guru honorer unjuk rasa memperjuangkan nasib menjadi PNS. (Foto : Istimewa)
Guru honorer unjuk rasa memperjuangkan nasib menjadi PNS. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali berjanji nasib guru honorer bakal diselesaikan pada tahun 2023. Mereka akan diangkat melalui skema CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Sebanyak 1,5 juta guru honorer yang saat ini tercatat dalam data Kemdikbud, kata Muhadjir, perlahan-lahan akan diangkat melalui skema CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca juga : Menag Diminta Kaji Kebijakan Visa Progresif Haji

“Target kami, Insyaallah sampai 2023 akan selesai. Tahun lalu, akhir tahun kita sudah merekrut 117 ribu guru. Itu yang 90 ribu untuk guru sekolah, sisanya untuk guru madrasah di bawah Kemenag,” kata Muhadjir di Sukabumi, kemarin.

Mendikbud menyampaikan, tahun ini pemerintah sudah menggelar rekrutmen PPPK pada Februari lalu, yang diperuntukkan bagi honorer K2. Kendati menargetkan total 155 ribu orang, lanjut Muhadjir, namun ternyata yang bisa mengikuti tes PPPK baru 75 ribu honorer K2. "Karena itu kita usahakan dalam tahun ini juga nanti akan ada 9 ribu guru baru melalui PPPK. khususnya untuk guru honorer,” paparnya.

Baca juga : BNN Manado Waspadai Narkotika Jenis Baru

Secara singkat Muhadjir mengatakan, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi guru honorer.  “Sekarang K2 dulu. Baru nanti yang non K2 bertahap, karena jumlahnya 736 ribu jadi tidak mungkin diangkat semua, tenang, sabar sabar, pokoknya berlanjut,” ujar Muhadjir.

Ketua Forum Komunikasi Guru Honorer Kabupaten Sukabumi, Kris Dwi Purnomo mengatakan, atas nama seluruh guru honorer meminta Pemerintah untuk memperhatikan nasib honorer dan penghapusan pengangkatan guru honorer dengan sistem test.

Baca juga : Jokowi Resmikan MRT Jakarta

“Kami menyuarakan keingi- nan guru honorer, karena tahun kemarin (2018) kita pernah melaksanakan aksi selama 3 hari di Istana, tapi Pak Menteri tidak datang. Jadi ini merupakan kesempatan bagi kami bertemu menteri, kemarin tes CPNS dibatasi usia kemudian sekarang P3K dengan testing, jadi peng- abdian kami mohon dihargai,” ujar Kris.

Saat dikonfirmasi akan tanggapan Muhadjir Effendy, Kris menjelaskan jika Menteri Pendidikan akan tetap melaksanakan pengangkatan dengan sistem test. “Tapi kami tidak ingin dilakukan pengangkatan melaui testing, padahal kami telah melakukan pengabdian selama puluhan tahun,” terang Kris. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.