Dark/Light Mode

Penuhi Target Pembiayaan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Jual Surat Utang Mulai Rp 1 Juta

Selasa, 26 Januari 2021 05:47 WIB
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Ke­menkeu) Luky Alfirman dalam acara Launching Obligasi Negara Ritel Seri ORI019 di Youtube @DJPPRKemenkeu). (Foto : Rakyat Merdeka).
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Ke­menkeu) Luky Alfirman dalam acara Launching Obligasi Negara Ritel Seri ORI019 di Youtube @DJPPRKemenkeu). (Foto : Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah kembali menawarkan surat utang berupa Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI-019 kepada masyarakat. Hasil penjualan surat utang ini bakal digunakan untuk memenuhi target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Ke­menkeu) Luky Alfirman menerangkan, hasil dari penerbitan ORI-019 ini dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan program prioritas. Salah satunya, program vak­sinasi Covid-19 secara gratis.

“Saya mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam penerbitan ORI-019 sebagai salah satu upaya bersama pu­lihkan negeri, dan bangkitkan investasi,” kata Luky saat pe­luncuran virtual ORI-019 di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Bupati Zaki Saksikan Langsung Vaksinasi Covid Perdana Di Kabupaten Tangerang

Menurut dia, besaran kupon yang didapat masyarakat nanti­nya mencapai 5,57 persen per tahun. Surat Berharga Negara (SBN) ritel itu mulai bisa dipesan secara online pada 25 Januari hingga 18 Februari 2021.

Penerbitan ORI ini mempunyai tenor tiga tahun yang jatuh tempo 15 Februari 2024.

“Masyarakat dapat membeli obligasi ritel ini dengan mini­mum pemesanan Rp 1 juta dan maksimum Rp 3 miliar,” sam­bung Lucky.

Baca juga : Pemerintah Harus Lakukan Revolusi Sistem Kesehatan

Dijelaskannya, pemesanan da­pat dilakukan melalui 26 kanal online sebagai mitra distribusi, yang bekerja sama dengan Pe­merintah melalui empat tahap. Yaitu, pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.

Sebanyak 26 mitra distribusi itu, yakni 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (tek­fin) peer-to-peer lending.

Bank umum itu, yakni Bank Central Asia, Bank Negara In­donesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabun­gan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.

Baca juga : Sebelum Disuntik Vaksin Covid-19, Istirahat Yang Cukup Dan Jangan Cemas

Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB In­donesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.