Dark/Light Mode

Dirjen Khalawi Komitmen Penuhi Kebutuhan Rumah MBR

Selasa, 2 Februari 2021 18:24 WIB
Dirjen Perumahan PUPR, Khalawi Abdul Hamid
Dirjen Perumahan PUPR, Khalawi Abdul Hamid

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Perumahan, Khalawi Abdul Hamid mengaku, berhasil menyelesaikan sejumlah tugas pembangunan perumahan untuk Masyarakat Berpengasilan Rendah (MBR).  Ia berkomitmen untuk penuhi kebutuhan rumah masyarakat di selama masa pandemi Covid-19.

Yaitu, pembangunan rumah susun, rumah swadaya, rumah khusus dan penyaluran bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk rumah bersubsidi Pemerintah. 

“Sepanjang tahun 2020, berhasil merealisasikan anggaran sekitar 94,14 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan yakni Rp 7,91 triliun. Sedangkan realisasi pembangunan fisik sekitar 97,63 persen. Jumlah ini melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya,” kata Khalawi, Selasa (2/2). 

Baca juga : Wamenlu: Indonesia Komitmen Tangani Perubahan Iklim

Untuk capaian kinerja pembangunan rumah khusus, Ia mencatat sebanyak 945 rumah khusus terbangun. Sedangkan pembangunan rumah susun sedikit mengalami kendala di lapangan akibat refocusing anggaran sehingga dari target yang ditetapkan yakni 1.171 unit hanya tercapai 823 unit atau hanya 70,28 persen dari target.

“Kami tetap berupaya pembangunan rumah susun bisa tetap tercapai dengan adanya multi years contract (MYC). Untuk pembangunan PSU rumah subsidi, dari target 8.500 unit rumah kami bisa merealisasikan sebanyak 11.514 unit atau sekitar 135,46 persen. Adapun untuk rumah swadaya atau bedah rumah dari target 230.550 unit rumah tidak layak huni yang dibedah, kami berhasil melakukan peningkatan kualitas rumah sebanyak 233.298 unit rumah atau 101,19 persen,” katanya.

Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran perumahan pada 2021 sebesar Rp 8,093 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni khususnya untuk kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh wilayah Indonesia.  

Baca juga : Peringatan Sampah Nasional Jadi Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk mendorong capaian Program Sejuta Rumah untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. 

Beberapa program perumahan yang akan dilaksanakan adalah membangun sebanyak 9.799 unit rumah susun di berbagai daerah di Indonesia. Adapun alokasi anggaran pembangunan Rusun sebesar  Rp 4,16 triliun.

Selainjutnya, penyaluran dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebesar Rp 2,507 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk membedah sebanyak 114.900 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 33 provinsi sekaligus dukungan untuk Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang ada di Indonesia. 

Baca juga : RDP Dengan DPR, Dirjen Khalawi Beberkan Program Satu Juta Rumah

Selain itu, untuk mendorong pembangunan  rumah subsidi tetap berjalan dengan baik, Ditjen Perumahan juga akan melaksanakan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk 40.000 unit rumah bersubsidi dengan anggaran sebesar Rp 0,406 triliun. 

Untuk pembangunan rumah khusus sebesar Rp 0,606 triliun untuk 2.423 unit rumah. Selain itu, anggaran yang ada juga digunakan untuk Setditjen, Perencanaan dan Kepatuhan Internal sebesar Rp 0,414 triliun.

“Kami berharap Program Sejuta Rumah tahun 2021 tetap berjalan dengan baik dan membantu masyarakat untuk memiliki dan menempati rumah yang layak huni,” harapnya. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.