Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Sinergi KBRI Bandar Seri Begawan dan BPJS Ketenagakerjaan, Beri Perlindungan PMI
- Ini Penjelasan Pelita Air, Soal Ancaman Bom Dalam Penerbangan Surabaya-Jakarta
- Mikel Arteta Belum Siap Ditinggal Aaron Ramsdale
- Ngopi Bareng, Gen Z Balikpapan Sebut Pemikiran Ganjar Sejalan Dengan Kaum Muda
- Sah Jadi WNI, Justin Tak Sabar Bela Timnas Di Piala Asia
FoodStartup Indonesia Diharap Kembali Bangkitkan Pelaku Usaha Kuliner
Selasa, 25 Mei 2021 20:19 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Ultra Indonesia kembali menggelar program FoodStartup Indonesia (FSI) guna membangkitkan kapasitas serta akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner.
Bergulirnya kembali FoodStartup Indonesia ditandai dengan resmi dibukanya tahapan open submission bagi peserta mulai 24 Mei hingga 6 Juni 2021 melalui situs www.foodstartupindonesia.com.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, setiap tahunnya jumlah pendaftar open submission FoodStartup Indonesia terus bertambah.
Hal ini dianggap ada antusiasme yang tinggi dari pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner.
Baca juga : Jepang Serahkan Kapal Pengawas Perikanan
“Antusiasme jumlah pendaftar FSI menunjukkan hal yang sangat menggembirakan. Tahun lalu jumlah pendaftar yang masuk mencapai 6.499 pendaftar. Pemerintah terus melakukan upaya pengembangan ekosistem subsektor kuliner meski di tengah pandemi," ucap Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (25/5).
Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2016 hingga tahun lalu, jangkauan peserta FSI juga diklaim semakin luas dan kompetitif. Tahun lalu demografi peserta berasal dari 26 provinsi.
"Jumlah peserta tahun ini diperkirakan akan bertambah dibanding tahun lalu," kata Sandiaga.
Pada tahapan open submission, calon peserta akan memulai seleksi administratif yang dilakukan melalui laman www.foodstartupindonesia.com.
Baca juga : Menkop Siapkan 3 Jurus Kembangkan Sentra Pengolahan Beras
Selain kelengkapan dokumen, beberapa persyaratan yang diminta yaitu aspek investabilitas, sustainability, dan inovasi dari usaha yang dijalankan peserta.
Seluruh peserta juga diharapkan dapat menunjukkan strategi penguasaan penggunaan dana dan proyeksi keuntungan dari pengembangan usaha yang dijalankan. Mereka selanjutnya wajib mengisi fact sheet selengkap mungkin di tahap awal ini.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo menuturkan, meski selalu menjadi primadona, tantangan dan potensi FoodStartup Indonesia masih sangat besar.
"Untuk itu persyaratan dan penilaian FSI juga semakin ditingkatkan. Hal ini ditujukan agar subsektor ekraf kuliner bisa menjadi inspirasi bagi pelaku ekraf lain agar terus bertahan dari ancaman krisis pandemi,” kata Fadjar.
Baca juga : Bahlil Minta Investor Libatkan Pengusaha Daerah
Pada tahun ini panitia mengelompokkan peserta ke dalam dua kelompok yaitu Early Stage dan High Growth.
Pada kelompok Early Stage, pendaftar harus membuktikan memiliki omset minimal Rp 300 juta selama 12 bulan dengan pengajuan bantuan permodalan tidak melebihi Rp 500 juta.
Sementara, untuk kategori High Growth, pendaftar harus membuktikan memiliki omset minimal Rp500 juta selama 12 bulan dengan pengajuan bantuan permodalan maksimal Rp 10 miliar.
Selain itu, penyelenggaraan FSI tahun ini juga mewajibkan persyaratan khusus yaitu kepemilikan status badan hukum berupa CV atau PT bagi kategori Early Stage maupun High Growth. [EFI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya