Dark/Light Mode

Diamanahkan Jadi Penggerak Utama Pemulihan Ekonomi

Mendag Cari Harta Karun Ke Negara Non Tradisional

Rabu, 18 Agustus 2021 16:48 WIB
Pertemuan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dengan Menteri yang Bertanggung Jawab atas Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Sergei Glazyev di sela-sela kunjungan kerjanya ke Rusia, Kamis (3/6). (Foto: Ist)
Pertemuan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dengan Menteri yang Bertanggung Jawab atas Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Sergei Glazyev di sela-sela kunjungan kerjanya ke Rusia, Kamis (3/6). (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Promosi Dagang Dalam Dan Luar Negeri

Strategi lain yang akan dilakukan untuk meningkatkan ekspor, yaitu promosi dagang di dalam dan luar negeri. Seperti penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2021 di Indonesia dan keikutsertaan pada Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab. Penguatan misi dagang yang meliputi forum bisnis, business matching, dan dialog bisnis juga terus dilakukan.

Pemanfaatan teknologi digital akan menjadi salah satu solusi dalam menggerakkan perekononiman di tengah pandemi. Adapun untuk meningkatkan daya saing produk ekspor, Kemendag juga menguatkan program Indonesia Design Development Center (IDDC). Termasuk penyelenggaraan Good Design Indonesia (GDI), dan Designer Dispatch Services (DDS) untuk eksportir Indonesia dan UKM.

Pemerintah juga akan terus mengawal keamanan perdagangan produk Indonesia di luar negeri dengan diplomasi perdagangan. Soal pasar ekspor yang ingin dieksplorasi, Lutfi menerawang Afrikan dan bagian selatan Benua Amerika.

Baca juga : HNW Harap Sidang Tahunan MPR Jadi Pengingat Pejabat Dan Lembaga Negara

"Intensifikasi ekspor ke kawasan ini perlu segera dilakukan. Kemendag melihat beberapa strategi dapat dipakai dalam intensifikasi pasar ekspor ini," cetus mantan dubes RI untuk Amerika Serikat ini.

Kemendag tengah melakukan pemetaan negara nontradisional, yang selanjutnya menjadi fokus penetrasi ekspor Indonesia. Tentu dengan memperhatikan sejumlah faktor. Seperti pertumbuhan ekspor Indonesia ke tiap pasar, tren impor dari negara mitra dagang tersebut, dan faktor-faktor kualitatif lainnya mengenai kondisi-kondisi di tiap negara Ada 20 negara.

Pertama, Nigeria, Benin, Ghana, dan Togo untuk penetrasi ekspor wilayah Afrika Barat dengan target peningkatan ekspor menjadi 1,4 miliar dolar AS atau meningkat 22,5 persen dari tahun ke tahun (yoy). Kedua, Kenya dan Djibouti untuk penetrasi ekspor wilayah Afrika Timur dengan target peningkatan 1,2 miliar dolar AS atau meningkat 9,2 persen yoy.

Ketiga, Maroko, Mesir, dan Mauritania untuk penetrasi ekspor wilayah Afrika Utara dengan target 1,5 miliar dolar AS atau meningkat 5,6 persen yoy. Keempat, Ukraina, Rumania, Polandia, dan Kazakhstan untuk penetrasi ekspor wilayah Eropa Timur, Eurasia, dan Eropa lainnya dengan target peningkatan ekspor menjadi senilai 2,2 miliar dolar AS atau meningkat 6,2 persen yoy.

Baca juga : Himbara: Pertumbuhan Ekonomi Jadi Pendorong Bisnis Keuangan

Kelima, Meksiko, Peru, dan Haiti untuk penetrasi ekspor wilayah Amerika Latin dengan target peningkatan ekspor menjadi senilai 3,2 miliar dolar AS atau meningkat 10,3 persen yoy. Keenam, Irak, Qatar, Kuwait, dan Yaman untuk penetrasi ekspor wilayah Timur Tengah dengan target peningkatan ekspor menjadi 1,2 miliar dolar AS  atau meningkat 5,5 persen yoy.

"Peningkatan ekspor akan difokuskan pada produk yang memiliki potensi peningkatan ekspor ke pasar nontradisional tersebut. Di antaranya minyak sawit dan turunannya, produk elektronik, kendaraan bermotor, produk mesin-mesin, makanan olahan, alas kaki, produk kertas, dan produk potensial lainnya," tutur Lutfi.

Tak tanggung-tanggung, potensi kenaikan ekspor nonmigas tahun 2021 dari pencarian "harta karun" ke 20 negara nontradisional tersebut mencapai 587,4 juta dolar AS, atau 6 persen dari kenaikan total ekspor nonmigas sebesar 9,8 miliar dolar AS. Strateginya, Kemendag akan gencar menjalin kerja sama untuk memperluas pangsa ekspor, terutama UMKM. Sekaligus mendorong pemanfaatan perjanjian perdagangan yang telah ada, yang memberikan preferensi tarif, seperti pemanfaatan SKA Preferensi ke negara-negara mitra.

Berbagai upaya juga dilakukan. Seperti penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan dan nonperizinan di bidang ekspor impor, terutama bahan baku.

Baca juga : Mending Satpol PP Bantu Warga Kelaparan Dan Bersihin Sampah

"Dalam rangka memperkuat penetrasi produk Indonesia, Kemendag menugaskan perwakilan perdagangan luar negeri untuk membuka pasar negara tujuan ekspor lebih dalam. Di antaranya dengan memastikan agar negara tujuan ekspor mengenal produk Indonesia dan berkomunikasi dengan pasar tujuan ekspor, khususnya di pasar-pasar potensial ini," kata Lutfi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.