Dark/Light Mode

Kata Teten, 500.000-an UKM Gulung Tikar

Ya Ampun, Kasian Banget

Minggu, 22 Agustus 2021 07:50 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (kiri) dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, memanen buncis di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (21/8/2021). (Foto: Humas Purbalingga)
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (kiri) dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, memanen buncis di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (21/8/2021). (Foto: Humas Purbalingga)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dampak nyata pandemi Corona bagi sektor ekonomi, sungguh terjadi. Kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, sudah ada 500 ribuan pelaku UKM gulung tikar selama pandemi. Ya ampun, kasian banget.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian yang sempat ambruk dihantam Corona. Mulai dari diskon pajak, intensif hingga bantuan bantuan langsung tunai (BLT) kepada pelaku UKM.

Baca juga : Harga Tes PCR dan Antigen Dievaluasi Dong Tiap Bulan, Supaya Terjangkau

Namun, hingga saat ini dunia usaha masih terkapar juga. Bahkan, sejak bulan-bulan kemarin, industri ritel kelas kakap seperti Matahari, Ramayana, Sogo hingga Giant resmi mengumumkan bangkrut.

Kondisi yang lebih parah, dialami oleh pelaku usaha kecil seperti UKM. Menurut Teten, kondisi pandemi saat ini jauh lebih berar dibanding krisis moneter di tahun ‘98. Jika krisis 98, pelaku UKM justru meningkat. Di kondisi pandemi, pelaku UMKM yang jadi tumpuan pemulihan ekonomi, ikut terkapar.

Baca juga : Pantau Kesejahteraan Karyawan, Kemnaker Masifkan WLKP Online

Di Indonesia, jumlah pelaku UKM ada sekitar 64 juta. Menurut prediksi Asian Development Bank, pelaku UMKM bakal gulung tikar.

“Tapi ternyata prediksi meleset. Survei BPS terakhir hanya 500 ribuan yang gulung tikar. Terutama yang terkait dengan usaha sekolah, pariwisata, dan perkantoran” kata Teten saat melakukan kunjungan kerja di Purbalingga, Jawa Tengah, kemarin.

Baca juga : Waktu Mepet, ICW Desak Kejagung Ajukan Kasasi Kasus Pinangki

Meskipun jumlah yang bangkrut mencapai 500 ribuan, eks aktivis anti korupsi ini mengklaim kalau pemerintah berhasil menjaga nasib UKM. Bahkan beberapa program yang dibuat pemerintah, kata dia, mampu menyelamatkan pertumbuhan UMKM yang ada di Indonesia.

Pertama, restrukturisasi pinjaman. Selama pandemi banyak pelaku UMKM pendapatannya turun, tidak mampu bayar bunga, dan menunda cicilan. Kedua, kredit usaha rakyat (KUR) yang dianggap memudahkan permodalan. Ketiga, anggaran belanja pemerintah 40 persennya untuk membeli produk UMKM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.