Dark/Light Mode

Tegakkan Prokes

Satgas Nggak Pake Ngegas

Jumat, 3 September 2021 07:10 WIB
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting saat diskusi yang digelar di Graha BNPB, Kamis (9/2/2021). (Foto: Humas BNPB)
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting saat diskusi yang digelar di Graha BNPB, Kamis (9/2/2021). (Foto: Humas BNPB)

 Sebelumnya 
Kalau pakai cara tegas, Alex khawatir, akan banyak terjadi penolakan. Hal ini pernah terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

“Jangan terulang, seluruh masyarakat menolak untuk dilakukan swab,” imbau Alexander.

Baca juga : Kapolri Ingatkan Prokes Pada Perhelatan PON XX Di Papua

Penolakan warga muncul lantaran mereka tidak memahami tes swab. Ditambah, maraknya hoaks. Bersyukur, setelah warga diberikan pemahaman bersama tokoh setempat, kondisi bisa lebih kondusif.

Selain prokes, menurut Alex, masih banyak juga warga yang tidak paham tentang isolasi terpusat (isoter). Ada sebagian masyarakat, khususnya di daerah, yang beranggapan isoter mirip seperti isolasi yang dilakukan pada penderita penyakit kusta pada zaman dahulu. “Padahal berbeda ya. Kalau ini hanya isolasi sementara,” tuturnya.

Baca juga : Nggak Enak Menjanda

Anggapan itulah yang sebagian besar warga yang terinfeksi virus Corona masih memilih bertahan melakukan isoman.

“Bagi sebagian masyarakat Jawa Tengah, misalnya, pindah dari rumah tinggal ke suatu tempat isoter masih belum lazim,” bebernya.

Baca juga : KPK Tetap Akan Pecat 56 Pegawai Yang Tak Lolos TWK

Padahal, diingatkan Alexander, isoman lebih berisiko. Baik bagi penderita Covid-19, maupun bagi orang-orang terdekatnya.

“Mereka butuh pemahaman, di isoter diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan pasien. Jika tidak isoter nanti rentan menular kepada yang lain,” ucap Alex. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.