Dark/Light Mode

Buntut Invasi Rusia Ke Ukraina

Chelsea Mau Dijual, Abramovich Ingin Kunjungi Stamford Bridge Untuk Terakhir Kali

Kamis, 3 Maret 2022 08:29 WIB
Oligarki Rusia pemilik klub Inggris Chelsea, Roman Abramovich (Foto: Net)
Oligarki Rusia pemilik klub Inggris Chelsea, Roman Abramovich (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Oligarki Rusia Roman Abramovich mengumumkan rencana untuk menjual klub sepakbola Liga Premier, Chelsea, yang dimilikinya sejak tahun 2003.

Dalam pernyataan yang dirilis situs resmi Chelsea pada Rabu (2/3), Abramovich mengungkap, keputusan tersebut adalah yang terbaik untuk klub, fans, staf, juga sponsor dan mitra klub.

Dia memastikan, penjualan klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu tidak akan dilakukan dengan terburu-buru. Sesuai aturan saja.

"Bagi saya, ini bukan tentang bisnis atau uang bagi saya. Semata-mata, ini demi kepentingan klub," kata Abramovich.

Baca juga : Buntut Invasi Rusia, Abramovich Serahkan Kepemilikan Chelsea Ke Yayasan

Miliarder kelahiran Saratov, Rusia 24 Oktober 1966 itu juga mengaku telah menginstruksikan tim untuk mendirikan yayasan amal, yang didedikasikan untuk korban perang di Ukraina.

Termasuk, menyediakan dana darurat bagi para korban, serta mendukung pekerjaan pemulihan jangka panjang.

"Ini adalah keputusan yang sangat sulit dan menyakitkan, karena saya harus meninggalkan Chelsea, dengan cara ini. Namun saya yakin, semua ini demi kepentingan terbaik klub," ungkap Abramovich.

"Saya harap, saya dapat mengunjungi Stamford Bridge untuk terakhir kalinya. Mengucapkan selamat tinggal kepada Anda semua secara langsung. Bagi saya, menjadi bagian dari Chelsea merupakan hak istimewa seumur hidup. Saya bangga dengan semua pencapaian bersama kami. Chelsea dan pendukungnya akan selalu ada di hati saya," pungkas mantan Gubernur Chukotka, provinsi di wilayah timur Rusia.

Baca juga : CIPS: Pemerintah Kudu Gercep Antisipasi Lonjakan Harga Pupuk Dan Gandum Dalam Negeri

Sebelumnya, Anggota Parlemen Inggris Chris Bryant telah meminta Abramovich untuk segera melepas kepemilikannya di Chelsea, setelah melihat bocoran dokumen pemerintah Inggris tahun 2019.

Abramovich dinilai menarik, karena memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia dan terkait dengan aktivitas dan praktik korupsi.

"Satu-satunya pernyataan yang ingin saya dengar dari Abramovich adalah invasi ini ilegal. Vladimir Putin harus segera mengirim balik pasukannya ke Rusia," kata Bryant dalam cuitan teranyarnya, Rabu (2/3).

Abramovich sebetulnya tak masuk dalam daftar orang yang dijatuhkan sanksi oleh pemerintah Inggris. Mengingat dia bukan figur politik Rusia.

Baca juga : Final Liga Champions Dipindah Dari St. Petersburg Ke Paris

Namun, dalam pidatonya pada Selasa (1/3), Presiden AS Joe Biden memberikan peringatan kepada seluruh oligarki Rusia dan pemimpin korup yang mengeruk miliaran dolar AS dari rezim Vladimir Putin.

"Departemen Kehakiman Amerika Serikat sedang membentuk satuan tugas khusus untuk mengejar kejahatan oligarki Rusia. Kami bergabung dengan sekutu Eropa untuk memburu dan menyita kapal pesiar, apartemen mewah, dan jet pribadi mereka," papar Biden seperti dikutip CNN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.