Dark/Light Mode

Kirim Pesan Dengan Tembak Jatuh Drone Abang Sam

Apa Benar Iran Siap Perang Dengan AS?

Jumat, 21 Juni 2019 08:44 WIB
Sebuah kapal tanker minyak terbakar di Laut Oman, Kamis, 13 Juni 2019 lalu. Foto ini dirilis kantor berita pemerintah Iran, IRIB News Agency, kemarin. Amerika Serikat menuding Iran jadi dalang perusakan tangker ini. Namun Iran membantah dan menuding Amerikalah pelaku sebenarnya. (Foto : Kantor Berita IRIB via AP).
Sebuah kapal tanker minyak terbakar di Laut Oman, Kamis, 13 Juni 2019 lalu. Foto ini dirilis kantor berita pemerintah Iran, IRIB News Agency, kemarin. Amerika Serikat menuding Iran jadi dalang perusakan tangker ini. Namun Iran membantah dan menuding Amerikalah pelaku sebenarnya. (Foto : Kantor Berita IRIB via AP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menembak jatuh pesawat pengintai tak berawak (drone) Amerika Serikat. Menurut Iran, tindakan ini merupakan pesan jelas, mereka siap berperang dengan AS. Apa benar?

Drone terdeteksi dan ditembak di Provinsi Hormozgan, di bagian selatan Iran. Otoritas Iran mengidentifikasi drone tersebut berjenis “RQ-4 Global Hawk’.

“Pesawat nirawak itu ditembak jatuh saat menerobos wilayah udara Iran di dekat Distrik Kouhmobarak di bagian selatan,” tulis situs IRGC, kemarin.

Baca juga : Duh, Harga Cabe Merah Mulai Merangkak Naik

Komandan IRIRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan penembakan itu untuk mengirim pesan yang jelas kepada Washington. Mereka siap berperang dengan Negeri Abang Sam.

“Jatuhnya pesawat tak berawak Amerika adalah pesan yang jelas bagi Amerika,” kata Salami, dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah setempat.

Dia memperingatkan, Teheran akan bereaksi keras terhadap segala agresi, dengan menggambarkan perbatasan Iran sebagai garis merahnya.

Baca juga : Timbunan Sampah Elektronik Ancam Kesehatan Warga

“Iran tidak mencari perang dengan negara manapun, tetapi kami sepenuhnya siap untuk membela Iran,” ucap Mayor Jenderal Salami, seperti dikutip Sputnik.

Menurut produsen Northrop Grumman di situs miliknya, sistem pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk mampu terbang di ketinggian selama lebih dari 30 jam. Dengan menangkap gambar beresolusi tinggi dari area daratan yang lebih luas di segala jenis cuaca.

Ketegangan antara Iran dan AS meningkat sejak tahun lalu. Ketika Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia. Serta memberlakukan sanksi terhadap Teheran.

Baca juga : Rabu Besok, Menag Siap Penuhi Panggilan KPK

Insiden itu terjadi saat ketegangan antara Iran dan AS kian meningkat. AS menuduh Iran berada di belakang serangkaian operasi terhadap tanker minyak di perairan Teluk. Namun Iran membantah terlibat. Sebaliknya, Iran menuduh AS sebagai penulis skenario serangan itu.

Serangan kapal tanker terjadi sepekan lalu di Hormozgan, yang berbatasan dengan Selat Hormuz. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.