Dark/Light Mode

Pilpres Prancis

Melaju Ke Putaran Kedua, Marine Le Pen Saingan Sengit Macron

Senin, 11 April 2022 20:13 WIB
Warga Prancis melewati gambar 12 capres menuju tempat pemungutan suara, Minggu, 10 April 2022.(Foto AFP)
Warga Prancis melewati gambar 12 capres menuju tempat pemungutan suara, Minggu, 10 April 2022.(Foto AFP)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Melenchon meminta para pendukungnya untuk tidak memilih Le Pen.

"Prancis dapat mengetahui apa yang harus dilakukan, mereka dapat memutuskan apa yang harus dilakukan. Anda tidak boleh memberikan suara kepada Le Pen," tuturnya. Hal senada, ia sampaikan beberapa kali selama kampanyenya.

Sama seperti Melenchon, sebagian besar kandidat yang gagal pada putaran pertama menyuarakan dukungan mereka kepada Macron untuk pemilihan presiden putaran berikutnya.

Baca juga : Biden Gelar Pertemuan Tatap Muka Pertama Dengan Menlu Dan Menhan Ukraina

Melanjunya Macron dan Le Pen ke putaran kedua, sama dengan kejadian pada Pilpres Prancis 2017. Saat itu, Macron menang telak 66,06 persen, diikuti Le Pen dengan 33,94 persen. Tapi untuk tahun ini, kondisi berbeda akan dihadapi Macron.

Le Pen kini menjelma menjadi lawan tangguh. Jajak pendapat lembaga survei Ifop memperkirakan di putaran kedua Macron bakal menang tipis dari Le Pen. Yakni 51 persen suara untuk Macron dan 49 persen untuk Le Pen.

Para analis menilai, dukungan untuk Macron melemah karena terlambatnya kampanye, program usia pensiun yang kurang dukungan, hingga inflasi. Apalagi sebulan terakhir, ia sibuk ke luar negeri.

Baca juga : Kementan Tawarkan Solusi Perdagangan Pertanian Global

Sebaliknya, Le Pen (53), yang dikenal sebagai tokoh populis anti-imigran, fokus berkampanye yang mengurangi retorika garis kerasnya tentang imigrasi, demi konsentrasi pada masalah pendapatan rumah tangga dan daya beli. Dan sepertinya itu terbukti berhasil.

Naiknya harga bahan bakar dan makanan, yang dipicu oleh perang di Ukraina, merupakan masalah yang mendesak bagi banyak pemilih.

"Kami sudah lama dikenal karena pandangan kami tentang imigrasi, tetapi apa yang kami kemukakan sekarang adalah masalah sosial di negara ini," kata Steeve Briois, Wali Kota Henin-Beaumont, utara Prancis tim Le Pen dari Partai Barisan Nasional.

Baca juga : DPR Apresiasi Pragnosa Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan

Philippe Marliere Philippe Marliere, pengamat politik Prancis dan Eropa di University College London, mengatakan kepada Aljazeera, Macron harus berhati-hati dan jangan puas diri.

“Dia mungkin memberi kesan tidak menganggap ini terlalu serius atau mungkin memandang rendah pemilihan ini, dan dia yakin dia akan menang sehingga dia merasa tidak perlu berkampanye,” kata Marliere. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.