Dark/Light Mode

Buntut Perang Rusia Dan Ukraina, Borong 60 Chinook

Jerman Memilih Sedia Payung Sebelum Hujan

Senin, 25 April 2022 08:05 WIB
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht. (DPA/ Philipp Schulze)
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht. (DPA/ Philipp Schulze)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedia payung sebelum hujan. Strategi tersebut diambil Jerman dalam menjaga pertahanan negara. Selain mempekuat bunker, negeri tersebut memperkuat persenjataan.

Jerman melakukan perubahan besar strategi Pertahanan setelah pecah perang Rusia dengan Ukraina. Jerman akan memborong 60 helikopter angkut berat CH-47F Chinook dari Boeing, Amerika Serikat (AS), senilai sekitar 5 miliar euro (Rp 78 triliun) untuk meningkatkan persenjataannya.

Baca juga : Duh, Pemulihan Ekonomi Dunia Jadi Makin Lemot

Pembelian itu menggunakan dana khusus. Kabar ini diumumkan Kanselir Jerman Olaf Scholz. CH-47F Chinook tersebut dapat dikirim paling cepat pada 2025 atau 2026, sebagaimana dilansir Reuters mengutip surat kabar Jerman, Bild am Sonntag, kemarin.

Helikopter buatan Boeing tersebut akan menggantikan helikopter CH-53G yang berusia sekitar 50 tahun yang dibuat unit Sikorsky dari Lockheed Martin.

Baca juga : China Dan Vietnam Sepakat Lawan Provokasi Amerika

“Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht akan memberi tahu parlemen tentang keputusan itu pekan depan,” tulis surat kabar itu.

Pesaing untuk pengadaan itu termasuk di dalamnya CH-53K King Stallion buatan Lockheed Martin. Tetapi karena helikopter buatan Boeing lebih murah dan banyak sekutu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang memakainya, Jerman memutuskan mengambil Chinook CH-47F.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.