Dark/Light Mode

Setelah 8 Tahun, Akhirnya Kunjungi Xinjiang

Xi Pamer Kebaikan Ke Muslim Uighur

Sabtu, 16 Juli 2022 08:05 WIB
Presiden China Xi Jinping mengunjungi Guyuanxiang di Distrik Tianshan, Kota Urumqi, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, 13 Juli 2022. (Foto Xinhua/Yan Yan)
Presiden China Xi Jinping mengunjungi Guyuanxiang di Distrik Tianshan, Kota Urumqi, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, China, 13 Juli 2022. (Foto Xinhua/Yan Yan)

 Sebelumnya 
BRI merupakan salah satu kebijakan luar negeri dan ekonomi China yang paling ambisius. Kebijakan ini bertujuan memperkuat pengaruh ekonomi Beijing melalui program yang luas dan menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur di seluruh negara yang dilewati jalur tersebut.

Kebijakan ini dikeluarkan, mengingat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). BRI memiliki dua rincian, yaitu jalur sutra ekonomi darat dan jalur sutra maritim berbasis laut. BRI menghubungkan Asia, Afrika, Oseania dan Eropa dengan berbagai infrastruktur yang dibangun.

Baca juga : Sah, Pengelolaan Bandara Kualanamu Diserahkan Ke Angkasa Pura Aviasi

Perjalanan Xi Jinping ke Xinjiang dilakukan kurang dari dua pekan, setelah ia melakukan perjalanan ke Hong Kong untuk merayakan ulang tahun ke-25 kembalinya wilayah itu ke China.

Xinjiang menjadi salah satu area bergejolak di China. Di wilayah tersebut kerap dilaporkannya terjadinya sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap kaum minoritas, khususnya Muslim Uighur.

Baca juga : Dari Polandia, Jokowi Lanjutkan Misi Perdamaian Ke Moskow

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah China menempatkan sekitar 1 juta warga Uighur dan etnis minoritas lokal lainnya ke dalam kamp penahanan massal karena pelanggaran sepele. Seperti memiliki janggut atau mengunduh aplikasi tertentu ke ponsel.

AS mengklaim, kamp tersebut adalah kamp kerja paksa yang menjadi bagian dari kampanye genosida terhadap Muslim Uighur. AS bulan lalu memberlakukan Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur, yang memblokir impor dari Xinjiang. Kecuali perusahaan di sana dapat membuktikan, produk tersebut tidak dibuat pekerja paksa. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.