Dark/Light Mode

99,98% Ikut Nyoblos, Rakyat Korut Takut Golput

Selasa, 23 Juli 2019 10:16 WIB
Kim Jong-un memberikan suara di Provinsi Hamyong. (Foto Reuters)
Kim Jong-un memberikan suara di Provinsi Hamyong. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Korea Utara (Korut) menggelar Pemilu daerah pada Minggu (22/7) kemarin. Tingkat partisipasi pemilih nya sangat tinggi, 99,98 persen. Jarang- jarang terjadi di negara lain. Rak yat Korut sepertinya takut golput nih.

Berdasarkan laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), jumlah pemilih di pemilu tahun ini naik 0.01 persen di banding tahun 2015. Pemilih yang punya kendala penyakit atau lansia juga tetap memilih.

“Mereka yang berada di luar negeri dalam atau bekerja di lautan yang tidak dapat memberikan suara,” demikian laporan KCNA.

Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un turut memberikan hak pilih di Provinsi Hamgyong Selatan. Dia memuji tingkat partisipasi warga nya dalam pemilu tahun ini.

Baca juga : Sebelum Nyoblos, Kiai Maruf Olahraga Dulu

“Pemilihan majelis rakyat provinsi, kota, dan kabupaten berjalan sukses. Ini menjadi contoh persatuan untuk terus menjunjung paham sosialisme,” kata Kim, dikutip KCNA.

Kim dilaporkan mencoblos di pos pemilu di Provinsi Hamgyong Utara dan memilih dua kandidat, Ju Song Ho dan Jong Song Sik, un tuk menjadi perwakilan partai.

“Dengan hangat, Pemimpin Kim menyemangati mereka untuk menjadi abdi rakyat dan memenuhi tu gas mereka sesuai dengan harapan warga,” tambahnya.

Meskipun dikenal sebagai negara dengan rezim paling otoriter, Korut rutin menggelar pemilu setiap empat tahun sekali. Tujuannya untuk memilih perwakilan rakyat di tingkat pro vinsi, kota dan kabupaten. Namun tidak ada persaingan politik di antara para kandidat di Korut. Pemilu di negara ini juga di anggap sebagai ritual politik semata untuk mengklaim mandat dari rakyat.

Baca juga : 17 Terduga Mata-mata CIA Dapat Tawaran Menggiurkan

Kontestan Pemilu di Korut hanya diikuti partai tunggal. Biasanya, 99 persen pemilih di negara itu ha nya memberikan suara ‘ya’ untuk kandidat, karena tidak punya pesaing. Atau pilihan lain hanya mendaftarkan abstain pada surat suara.

Kim Jong-un pernah mencalonkan diri pada 2014 untuk pemilu legislatif. Laman The Guardian menyebut, pencalonan itu dilakukan untuk mendapat “stempel karet” agar membuatnya berkuasa di Majelis Rakyat Tertinggi. Dia saat itu, ia memperoleh suara yang sempurna, yakni 100 persen.

Sebelumnya Korut juga menggelar pemilu parlemen dengan para kandidat dari partai tunggal, yaitu Partai Buruh. Partai pimpinan Kim Jong-un itu pun merebut 99,9 persen suara. Pemilu ini juga tidak mencapai angka 100 persen karena warga yang bekerja di luar negeri tak dapat ikut serta.

“Semua pemilih berpartisipasi dalam pemilu untuk memantapkan kekuatan rakyat. Seratus persen warga memberikan suaranya untuk perwakilan parlemen di setiap konstituen,” tulis KCNA.

Baca juga : Senyum Lebar Pangeran George di Ultah ke-6

KCNA tak menjabarkan lebih lanjut daftar 687 kandidat anggota parlemen yang ikut serta dalam pemilu kali ini. Namun, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa adik Kim, Kim Yo-jong, masuk dalam daftar anggota parlemen yang terpilih. Selama ini, komunitas internasional mengecam proses pemilihan umum di Korut karena tak ada kompetisi di dalamnya. Dengan calon dari partai tunggal, jutaan warga Korut dipaksa memilih kandidat dari Partai Buruh dan menyatakan kesetiaan terhadap partai tersebut.[SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.