Dark/Light Mode

Singapura Siap-siap Cabut Pembatasan Covid

Sabtu, 31 Desember 2022 19:03 WIB
PM Singapura Lee Hsien Loong  (Foto: Kominfo Singapura via CNA)
PM Singapura Lee Hsien Loong (Foto: Kominfo Singapura via CNA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menegaskan, negaranya akan mencabut pembatasan Covid-19, jika situasi tetap stabil di tengah libur akhir tahun dan lonjakan kasus di China.

Dalam pesan Tahun Barunya, PM Lee mendesak warga Singapura untuk terus memperbarui vaksinasi Covid. Serta melindungi diri dengan vaksin bivalen.

"Kami mengamati situasi Covid dengan cermat. Kami terus memonitor, sejauh mana perjalanan akhir tahun dan lonjakan kasus di China mempengaruhi statistik Covid kami," kata PM Lee, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (31/12).

"Jika semuanya tetap stabil, kita dapat mengambil langkah terakhir untuk mencabut semua pembatasan. Kita akan membangun keadaan normal pasca pandemi," imbuhnya.

Singapura mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 pada April lalu. Mereka telah meniadakan batasan ukuran grup, dan aturan jaga jarak yang ketat.

Baca juga : Akhirnya, Ferdy Sambo Cabut Gugatan Ke Presiden Dan Kapolri

Kebijakan yang membedakan vaksinasi, dicabut pada Oktober lalu.

Namun, pemakaian masker masih diwajibkan di fasilitas kesehatan dan transportasi umum. Di luar itu, sifatnya opsional.

Pemulihan

Setelah hampir tiga tahun berjuang melawan Covid-19, PM Lee mencatat, semuanya telah kembali normal.

Singapura sukses menggelar Parade Hari Nasional skala penuh pertama sejak pandemi. Warga Negeri Merlion dapat bepergian ke luar negeri.

Baca juga : David da Silva Semangat Sambut Putaran Kedua Liga 1

Acara internasional unggulan seperti Dialog Shangri-La dan Grand Prix Formula 1 Singapura pun sukses dihelat.

"Ketika menyambut pengunjung dari seluruh dunia, pemulihan kami meluas. Tak cuma berkutat di bandara dan maskapai penerbangan. Tetapi juga merambah ke hotel, toko, F&B, dan sektor jasa," papar PM Lee.

"Ini adalah sinyal kuat bahwa Singapura siap untuk kembali Kami tidak akan sampai di sini, tanpa dukungan dan kepercayaan warga Singapura. Serta upaya gagah berani dari para pekerja garis depan kami," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, PM Lee mengatakan, layanan kesehatan dan sosial untuk populasi lansia membutuhkan sumber daya yang besar.1

Karena itu, pemerintah Singapura akan menaikkan Pajak Barang dan Jasa (GST) satu poin persentase menjadi 8 persen, mulai 1 Januari 2023.

Baca juga : China Stop Publikasi Data Harian Covid

Secara berbarengan, pemerintah Singapura juga akan menerapkan kebijakan untuk membantu rumah tangga, dalam meredam dampak kenaikan GST dan mengatasi biaya hidup. Antara lain, melalui diskon utilitas dan voucher Community Development Council (CDC).

"Bulan lalu, hampir tiga juta warga kami menerima hingga 700 dolar Singapura dalam bentuk tunai. Bantuan lainnya, sedang dalam perjalanan," tutur PM Lee. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.