Dark/Light Mode

Pejuang Tak Kenal Lelah Melawan Terorisme Internasional (ISIS)

3 Tahun Syahidnya Jenderal Qasem Soleimani

Kamis, 12 Januari 2023 12:21 WIB
Jenderal Qasem Soleimani dan Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran
Jenderal Qasem Soleimani dan Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran

 Sebelumnya 
Meskipun ISIS telah menaklukkan sebagian Irak dan Suriah dan menerapkan prinsip-prinsip mereka di wilayah yang diduduki, namun mereka tidak pernah memiliki kekuasaan politik (pemerintahan). Karena alasan inilah ISIS tidak dapat disebut sebagai sebuah negara. Karena bukan hanya belum diterima dan diakui oleh negara manapun, tetapi masyarakat internasional telah memasukkannya ke dalam kelompok teroris yang harus dilawan.

Seperti namanya, kelompok ini aktif di Irak dan Suriah. Benih awal terbentuknya ISIS kembali ke era setelah serangan AS ke Irak. Dengan terbunuhnya Abu Umar al-Baghdadi dan Abu Hamzah al-Muhajir pada April 2010, Abu Bakar al-Baghdadi dimunculkan sebagai pengganti Abu Umar. Dengan naiknya Abu Bakar al-Baghdadi, ruang lingkup operasi dan serangan kelompok teroris ini meluas dan bersamaan dengan dimulainya krisis di Suriah, elemen kelompok ini menjadi aktif di Suriah.

Baca juga : Salafi Jihadi

Kelompok ini mengubah namanya dari Negara Islam Irak dan Syam (beraliansi dengan Jabhah al-Nusra) menjadi Negara Khilafah Islam dan memperkenalkan pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi sebagai Khalifah umat Islam dunia.

Dengan situasi dan kondisi tersebut, Jenderal Qasem Soleimani bersama koalisi Suriah dan Irak melancarkan front persatuan melawan terorisme ISIS. Dengan aliansi ini dan manajemen strategis Sang Martir Soleimani, ISIS mengalami kekalahan di banyak wilayah. Karena itu, dapat dikatakan bahwa pemikiran dan motivasi Jenderal Soleimani dalam menciptakan perkembangan positif di Irak dan Syam serta menghentikan genosida minoritas dan agama, kabilah, dan madzhab dengan menyingkirkan sistem ISIS yang menindas; menjadi sentral dan tiada tanding.

Baca juga : Individualisme

Meskipun catatan operasional terakhirnya dengan kepentingan publik adalah penghancuran ISIS dan penghapusan momok ini dari semua orang di dunia; tapi visi dan cara berpikirnya selalu hidup dan tegak berdiri.

Karena itu, setelah martirnya Sang Jenderal, para pemikir dan peneliti semakin menunjukkan minat untuk mempelajari maktab dan pemikiran Soleimani. Di bagian tulisan saya kali ini, kita akan membahas motif teror dan pembunuhan Sang Syahid Soleimani dan rekan-rekannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.