Dark/Light Mode

Makin Lengket Dengan China

Putin Kencengin Triad Nuklir, Inikah Tanda-Tanda Perang Dunia III?

Kamis, 23 Februari 2023 18:28 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Net)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Net)

 Sebelumnya 
Perang Ukraina, konflik tanah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, telah menelantarkan jutaan orang, meninggalkan kota-kota dan desa-desa Ukraina dalam reruntuhan dan mengganggu ekonomi global.

Rabu (22/2), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam invasi Rusia sebagai pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional. Serta menyerukan ancamannya terhadap kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Dalam dua pidatonya pada September 2022, Putin mengindikasikan, jika perlu, dia akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Rusia.

Saat menerima diplomat top China, Wang Yi di Kremlin pada Rabu (22/2), Putin mengumumkan, pemimpin China Xi Jinping akan mengunjungi Rusia. Dia menyebut, hubungan dengan Negeri Tirai Bambu telah mencapai "batas baru".

Baca juga : Teken MoU Dengan KPU, Kapolri Ingin Ciptakan Pemilu Yang Damai

Xi diperkirakan akan menyampaikan "pidato perdamaian" pada Jumat (24/2). Namun, Ukraina mengatakan, tidak akan ada pembicaraan tentang perdamaian selama pasukan Rusia menduduki wilayahnya.

Washington khawatir, Beijing dapat memberikan dukungan material untuk perang Moskow di Ukraina.

Seperti dikutip TASS, Wang mengatakan, China akan berpegang pada posisi objektif dan tidak memihak. Serta memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik krisis.

Hubungan antara China dan Rusia, tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun, tetapi dalam pukulan yang jelas ke Amerika Serikat.

Baca juga : Sukses Cukur Portugal, Inikah Tanda-Tanda Maroko Jadi Juara Dunia?

Rusia yang menguasai hampir seperlima dari Ukraina, setelah mengalami tiga kemunduran besar di medan perang tahun lalu  dalam "operasi militer khusus" untuk melindungi keamanan Rusia.

Ukraina dan sekutu Baratnya menggambarkan invasi itu  sebagai perampasan tanah gaya kekaisaran.

Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia melancarkan serangan di Ukraina timur, tetapi hanya memperoleh keuntungan kecil. Meskipun mengalami beberapa kerugian besar.

Pasukan Ukraina dilaporkan telah memukul mundur 90 serangan Rusia di timur laut dan timur selama 24 jam terakhir.

Baca juga : Hari Pelanggan Nasional, Garudafood Kenalkan Varian Baru Langsung Ke Pelanggan

Pasukan Rusia menyerang dekat Kupiansk di wilayah Kharkiv dan sekitar Lyman, Bakhmut, Adviika, dan Shakhtarsk di wilayah Donetsk, di mana, menurut militer Ukraina, Rusia sedang memusatkan upaya ofensifnya.

"Di Avdiivka, pasukan Rusia berpegang teguh pada taktik mendorong di satu tempat, gagal maju dan kemudian membawa cadangan untuk mencoba di tempat lain," kata analis militer Ukraina Oleh Zhdanov dalam komentar yang diposting di YouTube, seperti dikutip Reuters. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.