Dark/Light Mode

Ngintip Serambi Mekah Di Negeri Gajah Putih (4)

Guru Kristiani Ngajar Di Sekolah Muslim

Kamis, 5 September 2019 20:38 WIB
Michael, guru nonmuslim yang mengajar di Attarkiyah. (Foto IST)
Michael, guru nonmuslim yang mengajar di Attarkiyah. (Foto IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Thailand memiliki tiga provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Wartawan Rakyat Merdeka, Sarif Hidayat mengunjunginya, baru-baru ini. Berikut laporannya:

Wajah Islam moderat di Thailand Selatan tergambar saat saya mengunjungi Attarkiyah Islamiyah Institute, salah satu sekolah favorit di provinsi Narathiwat. Lokasinya di jalan Triad Road, Muang, Naratiwat. Walau sekolah berbasis pendidikan agama Islam, Attarkiyah memiliki beberapa tenaga pengajar nonmuslim dari berbagai keyakinan.

Untuk mata pelajaran nonagama, sekolah mengedepankan perekrutan tenaga guru berdasarkan kompetensi. Guru itu salah satunya, Michael, warga negara Amerika Serikat. Agama Kristen.

Baca juga : Berada di Narathiwat, Wihara Khao Kong Simbol Kerukunan

"Saya mengajar bahasa Inggris untuk siswa SMP. Saya gembira mengajar di sini," terang Michael.

Sekolah Attarkiyah berdiri sejak 1961. Berdiri diatas lahan 13 hektare (Ha). Miliki 100 kelas dan ditopang fasilitas modern. Jumlah siswanya saat ini 4 ribu orang untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA. Sekolah ini banyak melalukan kerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi banyak negara. Di antaranya dengan lembaga pendidikan di Indonesia.

"Kami memiliki tujuh kerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia," ungkap Asisten Manajer Attarkiyah Istamiyah Institute, Luzan Toyib pada Rabu (4/9/2019).

Baca juga : Ponpes Simpan 34 Al Quran Berusia Ratusan Tahun Dari Jawa

Kerja sama itu antara lain dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Sekolah Negeri 9 Malang, Lembaga Pendidikan Islam Fisabililah Malang, dan Tazkiah Internasional Malang. Menurut Luzan, selama ini secara rutin, pihaknya melakukan pertukaran pelajar dengan sekolah di Indonesia.

"Saat ini ada tujuh mahasiswa Muhammadiyah asal Sumatera Utara sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN). Mereka ngajar di sini," ungkapnya.

Dalam waktu dekat ini, kata Luzan, ada 50 siswa asal Attarkiyah akan belajar di Indonesia untuk menjalin persahabatan sekaligus menimba pengalaman. Mereka akan belajar selama 10 hari. Para siswa akan disebar di sekolah di Malang, Bogor, dan Riau.

Baca juga : Kerabat Sunan Ampel Bangun Masjid Wadi Al Husein

Soal pendidikan toleransi beragama, Luzan memastikan pihaknya sangat menjunjung tinggi kebebasan beragama dan keberagaman. Oleh karena itu, pihaknya memikiki program pertukaran pelajar dengan negara yang penduduknya mayoritas bukan Muslim.

Sementara itu, mahasiswa asal Muhammadiyah Sumut Kartika Sari Ritongga mengaku senang bisa KKN di Attarkiyah. "Guru-guru di sini mau mengajari kami. Siswa-siswi di sini pun cerdas-cerdas, mereka cepat sekali menerima pelajaran yang diajarkan," ungkapnya.

Selama KKN, Kartika menilai, kehidupan masyarakat di Narathiwat sangat harmonis. Masyarakat hidup rukun antar umat beragama. "Kebersamaan di sini sangat tinggi. Semuanya ramah dan baik," pungkasnya.[SRF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.