Dark/Light Mode

Manjakan Aktor Perusuh Papua

Inggris, Linggis!

Jumat, 6 September 2019 07:18 WIB
Menko Polhukam Wiranto (kedua kanan). (Foto Antara/Zuhdiar Laeis)
Menko Polhukam Wiranto (kedua kanan). (Foto Antara/Zuhdiar Laeis)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ucapan Bung Karno, “Inggris kita linggis, Amerika kita setrika”, tampaknya masih relevan untuk kita lakukan saat ini. Terutama bagi Inggris. Sebab, negara Ratu Elizabeth itu nyata-nyata memanjakan Benny Wenda, Pim pinan Gerakan Papua Barat Merdeka yang menjadi aktor utama di balik kerusuhan Papua dan Papua Barat, pekan lalu.

Benny merupakan sosok yang sudah lama diburu Pemerintah Indonesia. Bahkan, Pemerintah pernah mengeluarkan red notice.

Namun, “Benny mendapatkan permanent resident dari Pemerintah Inggris. Dia diangkat menjadi warga kehormatan Kota Oxford. Bukan kehormatan Kerajaan Inggris ya,” kata Menko Polhukam, Wiranto, dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, kemarin.

Dengan kondisi ini, Benny jelas bukan lagi WNI. Terlebih, selama lima tahun lebih dia tidak pernah melapor ke pihak Indonesia. Dengan dirawat oInggris Benny pun leluasa melakukan pergerakannya. Termasuk mendirikan Free West Papua Campaign pada 2004 dan In ternational Parliament for West Papua pada 2008.

Baca juga : Magicpin Jadikan Jakarta Pasar Pertama di Luar India

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk menangkap Benny. Salah satunya meminta Interpol menerbitkan red  notice atas laporan Polri.

“Tapi, dicabut kembali pada tahun 2012 oleh Interpol atas pertimbangan politis,” jelas Wiranto.

Soal kerusuhan di Papua dan Papua Barat, pekan lalu, Wiranto menyebut ada konspirasi antara Benny dan aktor-aktor lokal di Bumi Cenderawasih. Yakni dengan organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Persekongkolan ini lah yang menyebabkan rangkaian ke rusuhan dan anarkisme meletus.

“Itu ada. Jadi, bukan mengada-ada,” tandasnya.

Baca juga : Aktor Papua Apa Bisa Diringkus

MantanKepala BIN, AM Hendropriyono, berbicara lebih keras. Dia tak sungkan menunjuk langsung Inggris sebagai biang keladi di balik kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Kesimpulan ini dia ambil setelah merunut pihak yang membawa Benny ke Komisi Tinggi HAM PBB. Dari sana terlihat negara yang berada di belakang Benny.

“Vanuatu, kan. Vanuatu siapa? Inggris. Ya itulah biang keladinya,” ungkapnya, usai Forum Patriotik untuk Papua dan Papua Barat, di Jakarta Selatan, kemarin.

Atas hal itu, dia meminta semua rakyat bersatu. Jika tidak, akan muncul usaha internasionalisasi dari pihak asing untuk memisahkan Papua dari Indonesia. “Ini ada yang main. Yang main negara besar. Jangan mau dipecundangi,” tegasnya.

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, menyebut, Benny sengaja menciptakan aksi anarkis di Ja ya pura untuk menyambut Rapat Komisi HAM PBB, di Jenewa, 9 September ini.

Baca juga : Pemerintah Tetap Sabar, Perusuh Papua Nyebelin

“Benny Wenda dan kelompoknya bermain dalam rusuh di Papua. Mereka sengaja mengejar konflik ini dalam rangka Rapat Komisi HAM di Jenewa. Nantinya, kelompok perusuh ini akan bersuara di Papua rusuh terjadi,” jelas Tito, di RS Bhayangkara Kota Jayapura, kemarin.

Tito menjelaskan, rusuh di Kota Jayapura didesain kelompok AMP. Sedangkan penanggung jawab utamanya adalah United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

“Saya akan kejar mereka dan segera menegakkan hukum kepada kelompok yang dimaksud. Kami sudah kantongi nama-nama mereka. Hal ini akan terus terjadi jika tidak dilakukan langkah tegas. ULMWP dan KNPB bertanggung jawab atas insiden ini,” ungkap Tito.

Menlu, Retno Marsudi, sudah siap dengan agenda Rapat Komisi HAM PBB yang disebut Tito. Minggu lalu, pihaknya sudah melakukan briefing dengan diplomat negara asing di Jakarta. Dalam pertemuan itu, ia menegaskan Indonesia akan selalu mempertahankan kedaulatan teritorial Indonesia, termasuk Papua.[SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.