Dark/Light Mode

Kamp Pengungsi Jenin Terus Digempur Israel

Rakyat Palestina Maju Tak Gentar

Jumat, 7 Juli 2023 06:05 WIB
Warga Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat, mengantar jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan militer Israel, ke pemakaman di Jenin, Tepi Barat, Rabu, 5 Juli 2023. (Foto AFP/Ronaldo Schemidt)
Warga Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat, mengantar jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan militer Israel, ke pemakaman di Jenin, Tepi Barat, Rabu, 5 Juli 2023. (Foto AFP/Ronaldo Schemidt)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempuran militer Israel di Jenin, Tepi Barat, tak membuat warga Palestina kecut. Semangat mereka terus membara, maju tak gentar menghadapi tekanan tentara zionis.

Pada Rabu (5/7), militer Israel mengumumkan berakhirnya serangan besar-besaran selama dua hari itu dan menarik pasukannya dari Jenin. Wakil Gubernur Tepi Barat Kamal Abu Al Rub kepada Aljazeera mengatakan, gempuran Israel di kamp pengungsi Jenin telah merusak 80 persen rumah dan bangunan. Mobil-mobil hangus dan jalanan rusak parah.

“Ada sekitar 1.000 unit tempat tinggal yang dihuni 15.000 warga Palestina di kamp pengungsi Jenin,” terangnya.

Menurut Al Rub, selain rumah, puluhan kendaraan dan infrastruktur jalanan juga rusak akibat serangan Israel. Serangan itu juga memicu gelombang kecaman dari beberapa negara, termasuk Indonesia, Yordania, Mesir, dan Turki.

Baca juga : Kabupaten Aceh Timur Panen Raya Udang Vaname Aquakultur 57 Ton

Para pakar PBB mengatakan, serangan militer Israel di daerah pendudukan Tepi Barat yang menargetkan kamp pengungsi Jenin, merupakan kejahatan perang.

“Buldoser menghancurkan banyak jalan dan semakin mempersulit kehidupan sehari-hari warga Palestina di Jenin. Bahkan, kamp pengungsian Jenin pun menjadi korban pengeboman yang menyebabkan kerusakan parah di lingkungan masyarakat setempat,” tulis pernyataan pers Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, kemarin.

Suara Dari Kamp Pengungsi Jenin 

Namun, warga tak menyerah. Mereka berusaha memperbaiki keadaan. Tempat ini telah menjadi rumah bagi tiga generasi warga Palestina yang harus meninggalkan tanah leluhur mereka selama peristiwa Nakba pada 1948.

“Pesan kepada dunia dan pendudukan adalah, kamp ini akan terus berjalan. Mereka mencoba menghancurkannya dan itu muncul kembali,” kata Ahmed Abu Hweileh, penghuni kamp pengungsi.

Baca juga : Ada Pungli Di Rutan, KPK Minta Maaf Dan Janji Usut Tuntas

Hal senada disampaikan warga kamp Jenin lainnya. “Mereka melampiaskan amarah. Namun mereka tidak dapat menghancurkan perlawanan, atau kamp kami, atau mematahkan semangat kami, atau membuat kami takut,” kata Anaam Awwad.

Dilansir Reuters, alasan militer Israel melakukan serangan karena mereka memandang Jenin adalah simbol dan markas perlawanan rakyat Palestina. Ribuan orang datang ke Jenin, akibat kehilangan tanah dan rumah usai penjajahan Israel sejak 1948.

Menanggapi kecaman banyak pihak, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, dia memberikan kebebasan kepada tentaranya untuk menyerang Kota Jenin. Gallant mengklaim, tindakannya sudah benar karena pasukannya menyerbu untuk membasmi sarang pabrik senjata rakitan dan bahan peledak ilegal.

“Dari sudut pandang kami, ini bukan akhir cerita. Kami sudah mencapai tujuan kami,” ujar Gallant dikutip Jerusalem Post, kemarin.

Baca juga : Pengamat: Kepedulian Erick Pada Palestina, Wujud Tegaknya Kebijakan Luar Negeri RI

Dia menyebut, tentaranya menghancurkan puluhan titik di dalam kamp-kamp pengungsi di Jenin, termasuk di antaranya bengkel produksi bahan peledak. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.