Dark/Light Mode

Dubes Djauhari Oratmangun Sampaikan Prospek Kerja Sama Energi Hijau Dan BRI

Sabtu, 8 Juli 2023 07:26 WIB
Djauhari Oratmangun. (Foto Rakyat Merdeka/RM.id/ KBRI Beijing)
Djauhari Oratmangun. (Foto Rakyat Merdeka/RM.id/ KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan prospek kerja sama energi hijau antara Indownesia dan China, dalam World Peace Forum (WFP) ke-11 di Tsinghua University, Beijing. Dubes Djauhari tampil jadi pembicara, dalam sesi panel bertema “Mempromosikan Kerja Sama Belt and Road Initiative (BRI) Hijau dan Digital”.

Pada sesi tersebut, dia juga berbagi pandangan mengenai perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan China, serta sinergi BRI dan Poros Maritim Dunia, maupun prospek kerja sama digital dan energi hijau pada masa yang akan datang antara Indonesia dengan China.

Baca juga : Dubes Djauhari Promosikan Indonesia Di China-ASEAN Forum on Emerging Industries

“Kami berbagi pandangan mengenai perkembangan hubungan bilateral Indonesia-China serta sinergi BRI dan Poros Maritim Dunia maupun prospek kerja sama digital dan energi hijau di masa yang akan datang antara Indonesia dengan China,” terang Dubes Djauhari, dikutip keterangan KBRI Beijing, Kamis (6/7).

Sejumlah jurnalis dan akademisi juga menanyakan hubungan bilateral Indonesia-China, prospek kerja sama BRI ke depan, serta peran BRI dalam pembangunan ekonomi negara-negara anggota ASEAN.

Baca juga : Dari Industri 4.0 Hingga Bioprospektif, Menperin Dorong Kerja Sama Baru RI-RRT

Dalam interaksi dengan media dan para akademisi, Dubes Djauhari mengungkapkan optimisme mengenai hubungan ASEAN-China berpotensi mendukung secara berkesinambungan pembangunan ekonomi dan sosial-budaya negara-negara di kawasan.

WPF adalah forum tahunan yang diselenggarakan Tsinghua University. Forum global tersebut membahas mengenai keamanan internasional dengan melibatkan para politisi berpengaruh dari negara-negara sahabat, kepala organisasi internasional, pakar hubungan internasional dan eksekutif perusahaan multinasional untuk membahas situasi global dan keamanan internasional.

Baca juga : IKN Teken Kerja Sama Sister City Pertama, Dengan Astana

World Peace Forum tahun ini mengambil tema “Menstabilkan Dunia yang tidak Stabil melalui Konsensus dan Kerja Sama.” Topik-topik yang dibahas dalam forum tersebut antara lain penciptaan tatanan dunia baru, evolusi multilateralisme, dan peran kekuatan utama dalam keamanan internasional.

Hadir pula dalam pertemuan itu mantan Presiden Brazil Dilma Vana Rousseff, Menteri Departemen Internasional Komite Sentral Partai, Liu Jianchao dan mantan Penasihat Khusus Presiden Republik Korea, Chung-in Moon.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.