Dark/Light Mode

Korsel Panas Ekstrem, Herzaky Minta Pemerintah Perhatikan Kontingen Jambore RI

Minggu, 6 Agustus 2023 10:34 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Demokrat. (Foto: Instagram)
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Demokrat. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Demokrat meminta, pemerintah perhatikan dan menarik pulang anak-anak kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Pasalnya kondisi Negeri Ginseng itu sedang mengalami panas ekstrem 34-38 derajat celcius. Akibatnya, fisik para kontingen lelah dan mentalnya terganggu.

Herzaky yang merupakan salah satu orang tua kontingen Indonesia itu mengatakan, ada 1.569 warga Indonesia yang sebagian besar siswa usia 14-18 tahun. Mereka disana dari 30 Juli sampai 12 Agustus 2023. 

“Situasi di sana sangat menyedihkan. Bukan lagi kegiatan pramuka yang melatih kemandirian dan kebersamaan, melainkan sudah menjadi ajang bertahan hidup di tengah ancaman cuaca panas yang sangat ekstrem mencapai 34-38 derajat celcius dengan fasilitas yang sangat menyedihkan,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (6/7).

Menurut laporan yang dia terima, kondisi cuaca yang sangat panas dan kurangnya fasilitas untuk berteduh menyebabkan sebagian besar anak-anak terpapar panas dan radiasi UV yang tidak aman bagi mereka. Selain itu, mereka tinggal di dalam tenda yang sangat tipis dengan menggunakan palet plastik untuk tidur karena lahan tempat berkemah aslinya merupakan sawah dan becek. 

Baca juga : Diterjang Panas Ekstrem Korsel, Kontingen Indonesia Di Jambore Dunia Tetap Solid

Kata dia, gasilitas sanitasinya juga menyedihkan. Anak-anak mesti berjalan sekitar 1,5-2 km menuju lokasi untuk mandi, buang air, dan mencuci pakaian. Selain jumlah tidak banyak, dan banyak yang kondisi kebersihannya menyedihkan.

Selain itu, asupan makanan yang tidak cukup baik, sehingga nutrisi sudah tidak lagi menjadi nomer satu. Menurut dia, anak-anak memang bisa jajan membeli makan, namun untuk mencqpai lokasi makanpun harus menempuh jarak lebih dari 3 km dan antriannya bisa satu jam di kasir.

“Fasilitas Shuttle Bus yang terbatas juga menyebabkan antrian tunggu yang lama lebih dari 1-2 jam dan mengakibatkan anak-anak kami terpapar panas kembali,” katanya.

Akibat panas, kata dia, kegiatan yang sudah diatur oleh penyelenggara sebagian besar dihentikan karena panas yang tidak aman, sehingga anak-anak terlantar di sana tanpa kegiatan apapun layaknya di kamp pengungsian. “Mereka ke sana kemari tanpa tentu arah karena tinggal di tenda pun seperti terpanggang dalam oven,” katanya. 

Baca juga : Pemerintah Longgarkan Syarat Penerima Subsidi

Menurutnya, kondisi anak-anak tidak lagi fisik yang terganggu, psikisnya mereka juga sudah mulai terganggu. 

Dia berharap, Presiden Jokowi, Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Kwarnas, Dubes Indonesia untuk Korea Selatan segera mengambil tindakan segera membantu anak-anak kontingen di sana. Jika memang harus bertahan di sana, turunkan tim yang sungguh-sungguh bermanfaat. 

Menurut dia, tim harus membantu pastikan anak-anak tidak kekurangan suplai air minum dan makanan. Kemudian, pastikan mereka tidak terserang sakit karena gelombang panas. Minta pihak Korea Selatan perbanyak fasilitas berteduh dan berpendingin. 

“Bantu fasilitasi agar bus shuttle menuju lokasi toilet, kamar mandi, food supply, convinience store, diperbanyak. Sekarang antriannya bisa berjam-jam untuk naik bus,” katanya.

Baca juga : Ganjar Minta Pramuka Sampaikan Pesan Damai Kepada Dunia

Dia juga meminta, turunkan tim untuk pendampingan mental anak-anak, untuk meminimalisir dampak psikologisnya. Dan terakhir, pastikan masih ada kegiatan kepramukaan yang bermanfaat di sana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.