Dark/Light Mode

Catatan Jurnalis ICJN Muhammad Rusmadi Ke Denmark (2)

Amager Bakke, Fasilitas Pembakaran Sampah Terbersih Di Dunia

Selasa, 4 Juli 2023 08:00 WIB
Amager Bakke atau Copenhill, pembangkit listrik tenaga panas dan limbah gabungan pusat penanganan sumber daya baru, sekaligus menjadi sarana rekreasi di Amager, Kopenhagen, Denmark. [Foto: dezeen.com]
Amager Bakke atau Copenhill, pembangkit listrik tenaga panas dan limbah gabungan pusat penanganan sumber daya baru, sekaligus menjadi sarana rekreasi di Amager, Kopenhagen, Denmark. [Foto: dezeen.com]

RM.id  Rakyat Merdeka - Denmark. Salah satu Negeri Paling Bahagia di dunia ini, juga merupakan negara terdepan dalam menyikapi Perubahan Iklim (climate change). Pada 25 November 1973 hingga 10 Februari 1974, karena krisis minyak, Denmark pernah terpaksa memberlakukan hari Minggu tanpa mobil.

Pada Sabtu, 10 Juni hingga Sabtu, 17 Juni 2023, jurnalis Rakyat Merdeka & RM.id, Muhammad Rusmadi, berkesempatan berkunjung ke Denmark, untuk melihat langsung bagaimana salah satu negara Nordik itu menyikapi perubahan iklim.

Kunjungan ini bagian dari program Indonesian Climate Journalist Network (ICJN), kerjasama Climate Unit, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dengan Kedutaan Besar Denmark di Indonesia. Melalui program ini, sejumlah jurnalis Indonesia mengikuti rangkaian diskusi intensif tentang perubahan iklim, yang dikemas melalui rangkaian workshop pada Selasa, 28 Maret; Senin, 17 April; Rabu, 10 May dan Selasa, 30 Mei 2023.

(*)

Para jurnalis ICJN bersama Sune Martin Scheibye (berdiri di tengah), Kepala Hubungan Pers, Amager Ressourcecenter (ARC) di Kopenhagen, Denmark. [Foto: Rusma/Rakyat Merdeka/RM.id]

Baca juga : Danish Council on Climate Change, Pengawal Ambisi Iklim Denmark

Setelah ke Danish Council on Climate Change (DCCC), atau Dewan Perubahan Iklim Denmark, kami juga mengunjungi Amager Bakke atau Amager Hill, Amager Slope atau Copenhill. Yaitu pembangkit listrik tenaga panas dan limbah gabungan (pusat penanganan sumber daya baru), sekaligus menjadi sarana rekreasi di Amager, Kopenhagen, Denmark. Amager Bakke ini bahkan menjadi pemandangan amat menonjol bila dilihat dari pusat kota Kopenhagen.

Kami diterima Sune Martin Scheibye, Kepala Hubungan Pers, Amager Ressourcecenter (ARC). Dia menjelaskan, secara teknis, pembangkit ini dirancang untuk mengubah mode operasi, menghasilkan listrik 0-63 MW dan pemanasan distrik 157-247 MW, bergantung pada kebutuhan panas lokal dan harga listrik. Sehingga, fasilitas ini pun menghasilkan lebih banyak air bersih daripada yang digunakannya.

Karena filtrasi dan teknologi lainnya, emisi belerang, Nox, dioksin dan HCl, penyebab pencemaran udara, bisa dikurangi hingga 99,5 persen. “Bisa dinyatakan ini adalah pabrik pembakaran sampah terbersih di dunia,” kata Scheibye.

Baca juga : Menhub Budi Karya: Puncak Arus Balik Lebaran Terkendali Dengan Baik

Cerobong asap tidak mengeluarkan asapnya terus menerus, melainkan dalam bentuk cincin "asap", yang sebenarnya terdiri dari uap air. Jadi, bukan asap sebenarnya.

Sune Martin Scheibye, Kepala Hubungan Pers, Amager Ressourcecenter (ARC), Kopenhagen, Denmark. [Foto: Rusma/Rakyat Merdeka/RM.id]

Fasilitas ini dibuka pada 2017, dan sebagian menggantikan pabrik insinerasi lama terdekat di Amager. Fasilitas ini berperan utama dalam ambisi Kopenhagen untuk memenuhi persyaratan nol karbon pada 2025.

Selain berfungsi untuk membakar 400.000 ton sampah kota setiap tahunnya, fasilitas ini juga memiliki fasilitas olahraga yang dirancang oleh Bjarke Ingels Group (BIG, kelompok arsitek, perancang, dan pembangun yang berkantor pusat di Kopenhagen dan Kota New dan membangun sejumlah besar proyek di seluruh Eropa, Amerika Utara, Asia, dan Timur Tengah), dengan atap miring setinggi 85 meter.

Baca juga : Pengangguran Semu Dan Terselubung Masih Banyak

Fasilitas olahraganya berfungsi ganda, baik sebagai lereng ski buatan sepanjang tahun (dry ski run), lereng pendakian, dan dinding panjat, yang dibuka untuk umum. Sementara Dinding Panjatnya, adalah dinding panjat tertinggi di dunia, dengan ketinggian 85 meter, yang dibuka pada Desember 2018. Setiap tahun, diperkirakan 42 hingga 57 ribu turis datang ke sini.

Bahkan, Copenhill dinobatkan sebagai World Building of the Year 2021 pada Festival Arsitektur Dunia tahunan ke-14. Pembangunan fasilitas yang resminya dibuka pada 30 Maret 2017 ini, diperkirakan menelan biaya 670 juta dolar AS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.