Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ogah Mikirin Pemakzulan
Joe Biden Pake Jurus Cuek, Kerja Dan Kerja
Jumat, 15 September 2023 03:54 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Daripada mikirin pemakzulan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden lebih memillih kerja sebaik-baiknya agar terpllih lagi untuk periode kedua dalam Pilpres AS 2024.
Di Gedung DPR AS, anggota Partai Republik sepenuhnya mendukung pengumuman Ketua Kongres AS Kevin McCarthy mengenai penyelidikan pemakzulan terhadap Biden. Penyelidikan akan berpusat apakah Biden mendapat keuntungan dari urusan bisnis Hunter Biden.
Sementara, Biden terlihat santai dengan wacana pemakzulan, dan mengerahkan energinya yang tak muda lagi kepada pekerjaannya sebagai Presiden AS.
“Saya bangun setiap hari, nggak bercanda. Saya tidak memikirkan pemakzulan. Saya punya pekerjaan yang harus saya lakukan. Saya harus menghadapi masalah yang mempengaruhi rakyat Amerika setiap hari,” kata Biden dalam acara penggalangan dana pencalonannya kembali di Virginia, dikutip Associated Press, kemarin.
Baca juga : Menkes Siapkan Jurus Melawan Polusi Udara
Menurut Biden, jika dirinya hanya fokus menjalankan tugas dan memerintah, Amerika akan melihat hasilnya dan memberinya empat tahun lagi untuk berkuasa.
Biden tahu, anggota DPR Marjorie Taylor Greene, anggota parlemen sayap kanan dari Partai Republik dan sekutu setia mantan Presiden Donald Trump, sejak semula ingin memakzulkannya.
“Saya tidak tahu persis alasannya, tapi mereka ingin memakzulkan saya,” ucap Biden.
“Sepengetahuan saya, mereka ingin memakzulkan saya karena mereka ingin menutup pemerintahan,” tudingnya.
Pergolakan Di DPR AS
Baca juga : Menko Mahfud Dan Mendagri Turki Teken Perjanjian Payung Kerja Sama Keamanan
Langkah McCarthy dinilai akan memicu terjadinya perpecahan selama berbulan-bulan di DPR yang dapat mengalihkan perhatian anggota parlemen untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) belanja negara yang dapat menghindari penutupan pemerintahan, serta dapat meningkatkan persaingan dalam Pilpres 2024.
Dalam Pemilu 2024, Donald Trump berharap dapat membalas kekalahannya dalam Pemilu 2020 dari Biden dan kembali ke Gedung Putih.
Namun usaha Republik nggak akan semudah membalik telapak tangan. Gedung Putih telah mempersiapkan diri menghadapi upaya pemakzulan sejak Partai Republik memenangkan kendali atas Gedung Kongres AS dalam pemilihan November lalu.
Ada sekitar 20 staf di kantor penasihat yang ditugaskan untuk urusan ini. Penasihat Utama Gedung Putih Ed Siskel adalah mantan pengacara pemerintahan Presiden Barack Obama yang membantu merancang respons terhadap penyelidikan kongres terkait serangan Benghazi 2012 yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar AS.
Baca juga : PLTU Jawa 9 Dan 10 Zero Accident, 30 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan
Buku panduan pemakzulan Gedung Putih sejauh ini adalah: Cuek. Pisahkan. Kecam. Galang Dana. Artinya, tolak tudingan sebagai hal tidak berdasar, tetap fokus pada kebijakan, biarkan pertanyaan pemakzulan dijawab para pengacara.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, penyelidikan tersebut sebagai langkah politik. Namun dia meyakini, tidak akan ada bukti yang dihasilkan Partai Republik terkait Biden.
“Karena Presiden tak salah,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya