Dark/Light Mode

Kecewa Kebijakan AS Bela Israel

Kaum Muda Warga Dan Arab Ogah Pilih Biden

Sabtu, 27 Januari 2024 06:37 WIB
Donald Trump dan Joe Biden. Foto: AFP / TIMOTHY A. CLARY, AFP / SAUL LOEB
Donald Trump dan Joe Biden. Foto: AFP / TIMOTHY A. CLARY, AFP / SAUL LOEB

 Sebelumnya 
Sepanjang Januari ini, pidato kampanye Biden diinterupsisetidaknya 14 kali oleh massa proPalestina. Sejumlah analis mengatakan, protes itu menunjukkan ketidakpuasan dari masyarakat terhadap Partai Demokrat. Karena di bawah pengaruh kebijakan partai tersebut, Israel membabi buta menyerang warga Palestina, dan menewas­kan hingga 26 ribu orang.

Pengamat senior di AmericanEnterprise Institute, Norm Ornstein mengatakan, isu Gaza sudah menjadi masalah politik bagi Biden di dalam negeri.

Menurutnya, keputusan Biden merangkul erat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu me­mang demi mengurangi kerusakan di Gaza.

“Sayangnya, kini Israel justru bertindak semena-mena. Dan itu langkah awal yang akan mem­buat banyak pemilih menjauhi Biden, tidak hanya pemilih Arab Amerika, tetapi juga kaum muda progresif,” ujar Ornstein.

Baca juga : Hanura Siapin Alat Canggih Kawal Suara Partai Dan Ganjar-Mahfud

Orstein menambahkan, isu ke­bijakan luar negeri jarang sekali menimbulkan dampak pada pemilu. Namun, dapat membuat perbedaan ketika persaingan berlangsung sangat ketat. Se­orang pemilih independen di New Hampshire, Isaac Geer, mengatakan, ia belum menentukan pilihan antara Biden atau Trump.

“Hal terbesar yang saya men­jadi pertimbangan utama saya dalam pemilu kali ini adalah kebijakan luar negeri. Sangat penting bagi saya agar kita tidak ter­libat dalam perang di luar negeri, menekan pengeluaran militer, dan membawa pulang atau mempertahankan pasukan kita di Amerika saja,” bebernya.

Rencana Trump untuk me­nyelesaikan krisis Gaza masih belum jelas. Setidaknya, selama menjabat sebagai orang nomor satu AS, Trump pernah membuat aturan melarang imigran Muslim masuk AS.

Bagi para aktivis Muslim, ini adalah pilihan yang sulit. Salah satu penggagas gerakan “Aban­don Biden” atau “Tinggalkan Biden” di kalangan pemilih Muslim, Hassan Abdel Salam menyebut Trump lebih baik jika dibandingkan Biden.

Baca juga : Tarik Pasukan Dari Gaza, Israel Ganti Strategi Perang Lawan Hamas

“Trump melarang teman, kole­ga dan keluarga kami memasuki Amerika. Tetapi Biden justru membunuh mereka. Empat ta­hun di bawah pemerintahan Re­publik tidak sebanding dengan satu hari di Gaza, ini argumen yang muncul di dalam komu­nitas kami. Bahwa kami selalu harus berkorban,” ujarnya.

Jajak pendapat nasional Reuters/Ipsos terhadap 1.250 orang dewasa ASmenunjukkan, Trump unggul atas Biden dengan perolehan suara 40 persen berbanding 34 persen. Sedangkansisanya tidak yakin atau berencana memilih orang lain atau tidak memilih siapa pun. Jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan tiga persen. Hal ini menunjukkan keuntungan bagi Trump.

“Saya tidak suka berpikir bah­wa kita terus-menerus menghadapi dua hal buruk,” ujar Kim­berly Sofge (56), pemilih yang bekerja sebagai manajer proyek di Washington, DC. “Sejujurnya saya merasa kita bisa berbuat lebih baik,” sambungnya.

Warga Washington lainnya, Whitney Tallaraci, menjadi salah satu pemilih yang mempertimbangkan alternatif lain.

Baca juga : HT Dan Liliana Gelar Bazar Murah, Warga Doakan Perindo Menang Pemilu

Ketika ditanya apakah dia akan memilih Biden atau Trump, Talla­rici berkata, “Saya mungkin akan memilih pihak ketiga.” DAY

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu, 27 Januari 2024 dengan judul "Kecewa Kebijakan AS Bela Israel Kaum Muda Warga Dan Arab Ogah Pilih Biden"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.