Dark/Light Mode

Tegas, Arab Saudi Tak Mau Buka Hubungan Diplomatik Dengan Israel, Ini Alasannya

Rabu, 7 Februari 2024 10:04 WIB
Menlu Antony Blinken bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, di Riyadh, Arab Saudi, 5 Februari 2024. (Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)
Menlu Antony Blinken bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, di Riyadh, Arab Saudi, 5 Februari 2024. (Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Arab Saudi menegaskan sikapnya kepada Amerika Serikat (AS), untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Kecuali, negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina, sesuai ketentuan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur.

“Agresi Israel di Jalur Gaza juga harus dihentikan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dikutip Reuters, Rabu (7/2/2024).

Baca juga : Emil Dardak Tegaskan, Putusan DKPP Tak Terkait Pencalonan Gibran, Ini Alasannya

Pernyataan ini disampaikan Saudi untuk menegaskan sikap teguhnya terhadap Washington, mengenai masalah Palestina, terkait tanggapan yang dikaitkan dengan Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

Sebelumnya, pada Selasa (6/2/2024), Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, Presiden AS Joe Biden telah menerima tanggapan positif, yang menyebut Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.

Baca juga : Klopp Mulai Dikaitkan Dengan Barcelona

Kabar Saudi dan Israel akan resmi mempererat hubungan mencuat, setelah Saudi diberitakan memberikan persetujuan diam-diam kepada negara Teluk seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020.

“Saudi menunda rencana normalisasi hubungan dengan Israel, yang didukung AS,” kata sumber yang mengetahui pemikiran Riyadh kepada Reuters, Oktober 2023, ketika perang antara kelompok militan Palestina Hamas dan pasukan Israel meletus.

Baca juga : Ketua KPU Minta Para Capres Istighfar Saat Buka Debat Terakhir, Ini Alasannya

Israel memulai serangan militernya di Gaza, setelah militan Gaza yang dikuasai Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, yang menelan 1.200 korban jiwa dan menyandera 253 orang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.