Dark/Light Mode

Kalah Telak Dari Trump Di Super Tuesday

Perjalanan Kampanye Haley Segera Berakhir

Kamis, 7 Maret 2024 06:20 WIB
Nikki Haley. Foto: Brian Snyder | Reuters
Nikki Haley. Foto: Brian Snyder | Reuters

RM.id  Rakyat Merdeka - Nikki Haley, kandidat Calon Presiden Capres) Amerika Serikat (AS) Partai Republik mengalami serangkaian kekalahan signifikan pada pemilihan pendahuluan Super Tuesday, Selasa (5/3/2024). Para sekutunya pun yakin, akhir kampanye kepresidenannya 2024 sudah dekat.

Ada 15 Negara Bagian yang mengadakan kontes pencapresan untuk Partai Republik dan Partai Demokrat pada Super Tuesday. Yaitu Alabama, Arkansas, Cali­fornia, Colorado, Maine, Mas­sachusetts, Minnesota, Carolina Utara, Oklahoma, Tennessee, Texas, Vermont, Virginia, Alas­ka dan Utah. Satu lagi, Samoa, wilayah AS di kawasan Pasifik.

Tim Haley mengakui, saingan­nya dari Partai Republik, Donald Trump, akan memenangkan hampir semua kontes, meski mereka telah melakukan upaya terbaik untuk menghentikannya.

Haley, yang pada tengah malam telah mencatatkan satu-satunya kemenangan di Negara Bagian Vermont, menghabiskan malam itu dengan berkumpul bersama para staf untuk menyak­sikan hasil penghitungan suara di dekat rumahnya, di South Carolina. “Suasananya sangat meriah,” kata Juru Bicara Tim Haley, Olivia Perez-Cubas. “Ada banyak makanan dan musik.”

Baca juga : Eks Mensos Banyak Lupa

Dalam sebuah pernyataan, Perez-Cubas mengatakan, du­kungan yang diterima Haley di Vermont dan di tempat lain menunjukkan, Grand Old Party (GOP), sebutan lain Partai Re­publik masih jauh dari bersatu. “Persatuan tidak tercapai hanya dengan menyatakan kami ber­satu,” katanya.

“Di negara bagian demi negara bagian, masih ada sejumlah be­sar pemilih utama Partai Repub­lik yang mengungkap keprihati­nan mendalam tentang Trump. Itu bukanlah persatuan yang dibutuhkan partai kami untuk meraih kesuksesan,” imbuhnya.

Terlepas dari suasana pesta, Haley menghadapi desakan yang semakin besar agar dia menghen­tikan pertarungan memperebut­kan tiket Capres Partai Republik menuju Gedung Putih. Trump di­perkirakan akan memenangkan 1.215 delegasi yang diperlukan untuk menjadi calon presiden dari GOP akhir bulan ini.

Kepergian Haley akan menjadi pukulan telak bagi para pemilih, donatur, dan pejabat Partai Re­publik yang menentang Trump. Haley sangat populer di kalangan pemilih moderat dan berpendidi­kan tinggi, konstituen yang ber­peran penting dalam pemilihan umum, tetapi mewakili minoritas pemilih utama Partai Republik.

Baca juga : Tisya Erni, Rebut Suami Orang Korea?

Donatur Partai Republik yang berbasis di New York, Eric Levine, pengkritik Trump, mengaku kecewa dengan hasil Super Tuesday. Namun, ia akan menghormati keputusan mantan Gubernur South Carolina itu. “Saya bangga telah mendukung­nya (Haley) dan akan bangga mendukungnya di masa depan,” kata Levine.

Haley menghabiskan beberapa pekan terakhir dengan agresif memperingatkan GOP, agar ti­dak memilih Trump. Pasalnya, Trump hanya terobsesi menga­lahkan Presiden Joe Biden dalam pemilihan umum 5 November mendatang. Sayangnya, dia gagal menembus basis partai yang san­gat loyal terhadap Trump.

Namun, para sekutu mantan Duta Besar AS untuk PBB (Per­serikatan Bangsa Bangsa) itu mencatat, dia telah melampaui ekspektasi dengan melangkah sejauh ini.

Pencalonannya bisa dinilai lam­bat, karena baru diumumkan pada Februari 2023. Namun, dia akhirnya berhasil mengalahkan semua saingannya dari Partai Republik, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis, Senator Tim Scott dari South Carolina dan mantan Wakil Presiden Mike Pence.

Baca juga : Prabowo Minta Dibantu Semua Orang

Pencalonan Haley didorong para pemilih moderat, bahkan beberapa pendukung Partai De­mokrat. Menurut jajak pendapat AP VoteCast, dalam pemilihan pendahuluan di South Carolina dan Iowa, sebanyak 4 dari 10 pemilih Haley merupakan pendu­kung Biden pada Pilpres AS 2020. Begitu juga dengan setengah dari pemilihnya di New Hampshire.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.