Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Jepang siap menjual pesawat tempur, setelah melonggarkan kebijakan ekspor senjata. Terobosan Negara Sakura ini memicu kekhawatiran China.
Parlemen Jepang pada Selasa (26/3/2024) akhirnya memutuskan melonggarkan aturan mengenai penjualan senjata perang ke negara sahabat. Keputusan itu keluar setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan mitra koalisi juniornya, Partai Komeito, menyetujui revisi aturan ekspor pada 15 Maret 2024.
Hasilnya, Jepang akan dapat mengekspor jet tempur generasi baru yang kini sedang dikembangkan bersama Inggris dan Italia. Jet tempur itu diharapkan bisa mulai dikerahkan pada 2035.
Baca juga : Uang Jatah Karutan Diselipin Di Jok Mobil
Menyikapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian menyatakan keprihatinan mendalam atas keputusan Jepang. Lin mendesak Jepang sungguh-sungguh menghormati masalah keamanan negara-negara tetangganya, merenungkan secara mendalam sejarah agresinya dan berkomitmen pada jalur pembangunan damai.
“Mengingat sejarah kekejaman tentara Jepang pada Perang Dunia II masih bisa dilihat dan dirasakan beberapa pihak, keputusan Jepang ini harus diawasi ketat oleh negara tetangganya,” ujar Lin, dikutip Xinhua, Rabu (27/3/2024).
“Komunitas internasional harus mengingatkan Jepang jika mulai dirasa agresif dalam langkah penjualan senjata, demi perdamaian dunia,” tegasnya lagi.
Baca juga : Ngemall Berdua Asnawi?
Sementara Wakil Direktur Institut Studi Jepang, Akademi Ilmu Sosial China, Lu Yaodong, mengatakan kepada Global Times, keputusan Tokyo itu telah mencabut batasan yang berlangsung selama lebih dari 70 tahun setelah Perang Dunia II. Langkah tersebut membuat Jepang dapat menjual senjata ke negara lain.
“Jepang juga berencana melepaskan diri dari Konstitusi Negara pasal ke-9, yang telah membatasi pasukan bela diri Jepang ikut dalam perang,” terangnya.
Pemerintah Jepang mengklaim, mereka saat ini membatasi ekspor senjata berbahaya. Namun, Tokyo memfokuskan menjual jet tempur kepada negara yang tidak aktif berperang. Pembeli akan dibatasi pada 15 negara, yang telah menandatangani perjanjian kemitraan pertahanan dan transfer peralatan dengan Jepang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya