Dark/Light Mode

Jepang Siap Jual Pesawat Tempur

China Panas Dingin

Kamis, 28 Maret 2024 06:20 WIB
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (Toru Hanai/Pool Photo via AP)
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (Toru Hanai/Pool Photo via AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jepang siap menjual pesawat tempur, setelah melonggarkan kebijakan ekspor senjata. Terobosan Negara Sakura ini memicu kekhawatiran China.

Parlemen Jepang pada Selasa (26/3/2024) akhirnya memutus­kan melonggarkan aturan mengenai penjualan senjata perang ke negara sahabat. Keputusan itu keluar setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan mitra koalisi juniornya, Partai Ko­meito, menyetujui revisi aturan ekspor pada 15 Maret 2024.

Hasilnya, Jepang akan dapat mengekspor jet tempur generasi baru yang kini sedang dikem­bangkan bersama Inggris dan Italia. Jet tempur itu diharapkan bisa mulai dikerahkan pada 2035.

Baca juga : Uang Jatah Karutan Diselipin Di Jok Mobil

Menyikapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian menyatakan keprihati­nan mendalam atas keputusan Jepang. Lin mendesak Jepang sungguh-sungguh menghormati masalah keamanan negara-negara tetangganya, merenung­kan secara mendalam sejarah agresinya dan berkomitmen pada jalur pembangunan damai.

“Mengingat sejarah kekeja­man tentara Jepang pada Perang Dunia II masih bisa dilihat dan dirasakan beberapa pihak, kepu­tusan Jepang ini harus diawasi ketat oleh negara tetangganya,” ujar Lin, dikutip Xinhua, Rabu (27/3/2024).

“Komunitas internasional harus mengingatkan Jepang jika mulai dirasa agresif dalam lang­kah penjualan senjata, demi per­damaian dunia,” tegasnya lagi.

Baca juga : Ngemall Berdua Asnawi?

Sementara Wakil Direktur Institut Studi Jepang, Akademi Ilmu Sosial China, Lu Yaodong, mengatakan kepada Global Times, keputusan Tokyo itu telah mencabut batasan yang berlangsung selama lebih dari 70 tahun setelah Perang Dunia II. Langkah tersebut membuat Jepang dapat menjual senjata ke negara lain.

“Jepang juga berencana me­lepaskan diri dari Konstitusi Negara pasal ke-9, yang telah mem­batasi pasukan bela diri Jepang ikut dalam perang,” terangnya.

Pemerintah Jepang meng­klaim, mereka saat ini mem­batasi ekspor senjata berbahaya. Namun, Tokyo memfokuskan menjual jet tempur kepada negara yang tidak aktif berperang. Pembeli akan dibatasi pada 15 negara, yang telah menandatangani perjanjian kemitraan per­tahanan dan transfer peralatan dengan Jepang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.