Dark/Light Mode

Biden Mulai Berani Gertak Netanyahu

AS Ancam Stop Bantu Israel

Sabtu, 6 April 2024 07:00 WIB
Presiden Joe Biden (kiri) bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu saat membahas perang Gaza di Tel Aviv, 18 Oktober lalu. Foto: WHITE HOUSE POOL / VIA REUTERS
Presiden Joe Biden (kiri) bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu saat membahas perang Gaza di Tel Aviv, 18 Oktober lalu. Foto: WHITE HOUSE POOL / VIA REUTERS

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mulai berani menggertak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Dia mengancam akan mempersulit aliran bantuan untuk Israel, jika pasukan keamanan Israel Defence Force (IDF) masih menyerang serampangan ke warga sipil dan iring-iringan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Washington merupakan se­kutu utama Tel Aviv. Israel selalu dimanja dengan bantuan militer dan finansial tanpa syarat. Na­mun, Kamis (4/4/2024) petang, Biden berubah pikiran. Berbagai tekanan yang mendesak Biden untuk tegas ke Israel memang terus berdatangan, sejak serangan 7 Oktober lalu.

Kini, Biden mulai ambil jalan lain untuk mengurus sekutu­nya yang bebal ini. Reuters melaporkan, Jumat (6/4/2024), peringatan itu disampaikan Biden dalam percakapan tele­ponnya dengan PM Netanyahu, Kamis (4/4/2024).

Baca juga : The Citizens Ingin Jaga Kemenangan

Peringatan itu menyusul serangan mematikan militer Israel terhadap tujuh relawan dapur umum, World Central Kitchen (WCK). Peristiwa tersebut me­micu seruan baru dari para rekan Biden di Partai Demokrat untuk menerapkan sejumlah persyaratan pada bantuan AS ke Israel.

Biden adalah pendukung setia Israel. Dia menolak tekanan dari berbagai pihak yang memintanya membekukan bantuan atau menghentikan pengiriman senjata ke negara zionis tersebut.

Namun, peringatannya pada Kamis (4/4/2024) petang ini menandai pertama kalinya presiden gaek Partai Demokrat itu mengancam akan menerapkan persyaratan, pada bantuan mi­liter untuk Israel. Hal ini meru­pakan perkembangan yang dapat mengubah dinamika perang di Gaza, yang telah berlangsung hampir enam bulan.

Baca juga : Proyek Polder Tanjung Barat Picu Macet Dan Banjir

“Biden menjelaskan perlu­nya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian lang­kah spesifik, konkret, dan teru­kur untuk mengatasi kehancuran di kalangan sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan para pekerja bantuan,” ungkap Gedung Putih, dalam pernyata­annya, mengenai isi percakapan Biden dan Netanyahu, diku­tip Washington Post, Jumat (6/4/2024).

Dalam panggilan telepon se­lama 30 menit tersebut, Biden menjelaskan, kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaian para pejabat pemerintahan AS terha­dap langkah Israel.

Tel Aviv pun diminta tidak se­rampangan melakukan serangan militer, atau Washington akan menghentikan bantuannya. Ke­bijakan AS sehubungan dengan perang di Jalur Gaza, ungkap Biden, akan ditentukan oleh penilaian AS terhadap tindakan segera Israel atas langkah-lang­kah tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.