Dark/Light Mode

Cegah Dampak Buruh Konflik Iran Vs Israel

Redam Konflik, RI Baiknya Bujuk Teheran

Rabu, 17 April 2024 11:42 WIB
Demonstran mengibarkan bendera Iran dalam unjuk rasa anti Israel di kawasan Menara Palestina, di Teheran, Iran, 15 April 2024.
Demonstran mengibarkan bendera Iran dalam unjuk rasa anti Israel di kawasan Menara Palestina, di Teheran, Iran, 15 April 2024.

 Sebelumnya 
Dalam pertemuan online yang sama, mantan Direktur Pelak­sana Bank Dunia Mari Elka Pangestu menilai, Indonesia akan merasakan dampak buruk jika Iran dan Israel dibiarkan saling serang.

“Apa pengaruhnya untuk In­donesia? Rantai pasok melalui Suez kanal akan mengalami gangguan, sehingga ada gang­guan logistik, apakah itu minyak, gandum maupun produk dari Eropa yang lainnya,” beber Mari.

Dampak yang akan langsung terasa adalah terganggunya rantai pasokan bahan bakar minyak hingga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Sebab, kenaikan harga minyak bisa menye­babkan kenaikan harga BBM bersubsidi atau menambah ang­garan subsidi.

Baca juga : Dampak Iran Vs Israel, Menteri ESDM Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia

Selain itu, nilai tukar rupiah yang saat ini sangat tertekan dan sempat tembus di atas Rp16 ribu per dolar AS, bisa terdepresiasi lebih dalam lagi. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tumbang.

“Dan diperkirakan rupiah yang sudah melemah, bisa me­lemah lebih jauh lagi dan bond yield kita bisa turun dan IHSG kita melemah,” pungkasnya.

Tidak jauh berbeda, Ekonom sekaligus Menteri Riset dan Teknologi Indonesia periode 2019 -2021 Bambang Brodjone­goro mengatakan, serangan Iran ke Israel berpotensi melambung­kan harga minyak secara global. Dampak ini akan menyebabkan kenaikan inflasi di dalam negeri.

Baca juga : Airlangga Kaji Dampak Ekonomi Pascaserangan Iran Ke Israel, Ini Kata Para Dubes

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengakui bahwa harga minyak dapat mencapai 100 dolar AS (Rp 1,6 juta) per barel akibat eskalasi konflik di Timur Tengah saat ini.

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian ESDM, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak men­tah Indonesia per 12 April 2024 sebesar 89,51 dolar AS per barel atau sekitar Rp 1,4 juta.

Sebelum serangan Iran ter­hadap Israel, kata Tutuka, harga minyak sudah mengalami peningkatan kurang lebih 5 dolar AS (Rp 80.900) per barel tiap bulannya.

Baca juga : Buntut Serangan Drone Iran Ke Israel, Gadis Cilik Usia 7 Tahun Terluka

“Kalau kita soroti ICP dari bulan Februari, sebetulnya dari Maret dan April naik terus. Ke­naikan kurang lebih 5 dolar AS per bulan,” ujar Tutuka.

Saat ini, kata Tutuka, Pemerintah masih menunggu respons dari Israel terkait serangan Iran. Respons Israel nantinya akan menentukan apakah harga minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan. DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.