Dark/Light Mode

Cegah Dampak Buruh Konflik Iran Vs Israel

Redam Konflik, RI Baiknya Bujuk Teheran

Rabu, 17 April 2024 11:42 WIB
Demonstran mengibarkan bendera Iran dalam unjuk rasa anti Israel di kawasan Menara Palestina, di Teheran, Iran, 15 April 2024.
Demonstran mengibarkan bendera Iran dalam unjuk rasa anti Israel di kawasan Menara Palestina, di Teheran, Iran, 15 April 2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - Serangan Iran ke Israel pada akhir pekan kemarin menambah panas ketegangan di Timur Tengah (Timteng). Pemerintah Indonesia didorong melobi Ta­heran untuk mencegah kondisi di Timteng makin memburuk.

Pendiri Foreign Policy Com­munity of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyarankan, Indonesia memanfaatkan ke­dekatannya dengan Teheran un­tuk meredam konflik agar tidak melebar dan membawa dampak buruk ke Tanah Air.

“Indonesia harus manfaatkan jaringan dan hubungan baiknya dengan Teheran agar mereka bisa menahan diri. Soalnya, kita pasti akan kena dampak­nya kalau Iran melawan Israel lebih kuat lagi,” ujar Dino saat mengisi diskusi online yang dia­dakan Eisenhower Fellowships Indonesia, Senin (15/4/2024).

Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024). Ini adalah serangan balasan Teheran atas Tel Aviv yang sebelumnya menyerang kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April 2024.

Baca juga : Dampak Iran Vs Israel, Menteri ESDM Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia

Menurut Dino, Indonesia bisa turun tangan dan membujuk Iran agar konflik tersebut tidak makin buruk.

“Kan kita tidak punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Jadi, Indonesia harus dekati Iran,” papar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) 2010-2013.

Dia menambahkan, Indonesia bisa menanyakan situasi dan pandangan Teheran. Kemudian, Indonesia bisa berkoordinasi dengan AS untuk menemukan solusi bersama.

“Semua negara tentu bisa memberikan pernyataan, tetapi pernyataan saja belum cukup,” tambahnya.

Baca juga : Airlangga Kaji Dampak Ekonomi Pascaserangan Iran Ke Israel, Ini Kata Para Dubes

Masih soal konflik Iran dengan Israel, Dino mrengingatkan, tidak ada mekanisme kawasan yang bisa meredam konflik kedua negara tersebut. Bahkan Liga Arab dan Gulf Cooperation Council (GCC) pun tidak mampu meredam kemarahan Iran.

“Ada GCC, tapi Israel dan Iran bukan anggotanya. Jadi GCC tidak punya kekuatan. Sama seperti Liga Arab juga, Israel dan Iran bukan anggota mereka. Jadi tidak ada ‘tali’ yang mengikat untuk membantu menanggulangi konflik ini,” simpul Dino.

Mantan wakil Menteri Luar Negeri Indonesia ini menambah­kan, mengharapkan sikap tegas dari Dewan Keamanan (DK) PBB juga sulit. Dewan Keamanan yang memiliki lima anggota tetap, yakni Amerika Serikat, China, Inggris, Rusia dan Prancis, baru mengadakan pertemuan darurat atas permintaan Israel.

Dino menilai, akan sulit bagi Dewan Keamanan PBB untuk mencapai konsensus.

Baca juga : Buntut Serangan Drone Iran Ke Israel, Gadis Cilik Usia 7 Tahun Terluka

“Lihat saja waktu yang dibu­tuhkan DK PBB untuk menge­sahkan resolusi terkait konflik di Gaza karena veto AS. Dewan Keamanan PBB mungkin akan menghadapi perpecahan antara AS-Prancis-Inggris dan China-Rusia. Kemungkinan dewan mencapai kesepakatan mengenai konflik Israel-Iran sangat kecil,” tegas Dino.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.