Dark/Light Mode

Krisis Gaza Masih Berlangsung

Amrik Pede Bisa Bikin Saudi-Israel Temenan

Rabu, 5 Juni 2024 06:20 WIB
Warga Palestina memadamkan api akibat serangan Israel di area yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, 27 Mei 2024. Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM
Warga Palestina memadamkan api akibat serangan Israel di area yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, 27 Mei 2024. Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM

 Sebelumnya 
Desakan Bentuk Negara Palestina

Sejumlah pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar semua negara mengakui berdirinya negara Palestina. Hanya dengan kemerdekaan Palestina, perdamaian akan tercipta di Timur Tengah.

Para pakar, termasuk Pelapor Khusus PBB mengenai situasi Hak Asasi Manusia (HAM) untuk Palestina, Francesca Albanese mengatakan, kata negara merupakan pengakuan penting atas hak-hak rakyat Palestina, serta perjuangan mereka menuju kebebasan dan kemerdekaan.

Baca juga : Auditor BPKP Ungkap Lima Penyimpangan Pengerjaan

“Ini prasyarat bagi perdamaian abadi di Palestina dan seluruh Timur Tengah. Dimulai dengan deklarasi segera gencatan senjata di Gaza dan tidak ada lagi serangan militer ke Rafah,” ujar Albanese mewakili masukan dari koleganya di PBB, dikutip Reuters, Senin (3/6/2024).

Seruan para pakar ini disampaikan kurang dari sepekan setelah Spanyol, Irlandia dan Norwegia resmi mengakui negara Palestina. Sikap tiga negara Eropa itu membuat murka Israel. Pengakuan itu juga membuat Israel semakin terisolasi setelah hampir delapan bulan berperang di Gaza.

Ketiga negara itu juga berpandangan, pengakuan negara Palestina akan mempercepat perdamaian di kawasan. Spanyol, Irlandia dan Norwegia berharap keputusan mereka akan mendorong negara-negara Uni Eropa lain melakukan langkah serupa.

Baca juga : Bunga Citra Lestari, Tiko Dipolisikan Mantan Istri

Spanyol dan Irlandia menjadi negara terbesar dan paling berpengaruh secara politik di Uni Eropa yang mengakui kemerdekaan Palestina. Ketiga negara tersebut mengakui negara Palestina dengan berpatokan pada perbatasan sebelum 1967, dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota bersama kedua negara.

Sebagai respons, Israel menarik duta besarnya dari Madrid, Oslo dan Dublin, serta memanggil dubes ketiga negara untuk mengajukan nota protes.

Israel juga melarang misi diplomatik Spanyol di negara Yahudi itu untuk memberikan layanan konsuler kepada warga Palestina di Tepi Barat.

Baca juga : NU Dapat Konsesi Tambang, Gus Yahya Senang Banget

Belum cukup, Israel menyebut Spanyol membantu Hamas, faksi yang berkuasa di Gaza, Palestina. Spanyol pun membalas dengan melontarkan kritik, perang Israel di Gaza sebagai genosida yang nyata.

Bukan hanya itu, Spanyol juga mendesak anggota Uni Eropa lain secara resmi mendukung putusan Mahkamah Internasional yang memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah, Jalur Gaza selatan dan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Pimpinan Hamas Yahya Sinwar. DAY

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 14, edisi Rabu, 5 Juni 2024 dengan judul "Krisis Gaza Masih Berlangsung, Amrik Pede Bisa Bikin Saudi-Israel Temenan"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.