Dark/Light Mode

Mengingat Kembali Ide & Aksi Imam Khomeini (4)

Pemikiran Politik Imam Khomeini: Inspirasi Era Baru Internasional

Jumat, 7 Juni 2024 15:15 WIB
Ayatollah Sayyid Ruhollah Musavi Khomeini, Pemimpin Agung Iran. [Robert Lebeck/lebeck.de]
Ayatollah Sayyid Ruhollah Musavi Khomeini, Pemimpin Agung Iran. [Robert Lebeck/lebeck.de]

 Sebelumnya 
Bagi Imam Khomeini, politik adalah sarana mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman, serta mewujudkan hak dan kewajiban manusia dalam masyarakat sehingga ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dengan demikian, keberhasilan pemikiran Imam Khomeini terletak pada kenyataan bahwa ia mampu menghadirkan model praktis bagi perilaku manusia yang didasarkan pada nilai-nilai dan kebajikan Islam dan manusia yang murni, di mana ada hubungan yang erat antara pikiran dan tindakan.

Berdasarkan "teori difusi" tersebut, dapat diartikan bahwa karena pemikiran dan cita-cita Imam Khomeini-lah Revolusi Islam Iran menarik perhatian dunia dan menjadi sumber inspirasi dan inovasi bagi munculnya cita-cita dan nilai-nilai baru - yang berlandaskan pada ajaran Islam - bagi dunia Islam.

Baca juga : Pentingnya Persatuan Umat Islam Menurut Imam Khomeini (RA)

Masalah difusi dapat dilihat sebagai model baru dari sistem politik, yaitu demokrasi religius, yang mencerminkan kesesuaian antara Islam dan modernitas. Dalam pidatonya yang bersejarah di Behesht-e Zahra, dengan menyatakan bahwa kita tidak menentang bioskop tetapi menentang korupsi dan amoralitas, Imam Khomeini secara praktis menunjukkan bahwa Islam cocok dengan modernitas tetapi tidak dengan modernisme, dalam artian, Islam menyetujui cara-cara komunikasi baru dan inovasi-inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah pada kemajuan dan perkembangan masyarakat Muslim, tetapi Islam menentang modernisme yang berakar pada individualisme, positivisme, humanisme, serta liberalisme, sekularisme dan materialisme yang tak terkendali. Bahkan, Revolusi Islam Iran sampai pada kesimpulan bahwa mereka dapat menggunakan alat-alat globalisasi tetapi menentang globalisasi yang dipaksakan.

Salah satu alat globalisasi adalah komunikasi, yang pada era Imam Khomeini didasarkan pada distribusi kaset-kaset pidatonya dan alat-alat lain seperti pers, radio, dan televisi, namun saat ini didominasi oleh dunia maya dan Revolusi Islam Iran telah mampu menggunakan ruang maya untuk menjelaskan pandangan-pandangannya yang mutakhir, praktis, dan menarik.

Baca juga : Hasto: Pemikiran Bung Karno Menginspirasi Rakyat Indonesia dan Dunia

Tak perlu dikatakan lagi, Revolusi Islam mengutamakan pemikiran di atas alat karena alat adalah untuk melayani pemikiran dan bukan sebaliknya. Dengan demikian, penggunaan soft power secara maksimal untuk menampilkan citra Revolusi Islam yang sesuai dan proses penciptaan wacana menjadi semakin penting.

Pendekatan universal Revolusi Islam, yang didasarkan pada anti-tiranisme, perluasan keadilan, anti-korupsi, partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan di tingkat global, ketaatan pada hukum, dan pemerintahan yang diinginkan dan adil - dengan fokus pada kebahagiaan manusia - mencerminkan keragaman metode dan gaya yang sesuai dengan konteks budaya masyarakat setempat, dan mengedepankan teori persatuan dalam keragaman, yaitu proses dialektis persatuan pada saat yang sama dengan kemajemukan.

Baca juga : Mengapa Meninjau Kembali Pemikiran Imam Khomeini Penting?

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, tampaknya Revolusi Islam dapat mengandalkan soft power untuk memengaruhi perilaku pihak lain, memengaruhi keputusan dan kebijakan pihak lain, membentuk lingkungan internasional, memengaruhi opini publik, dan menggunakan soft power sebagai sumber diplomasi publik untuk memastikan penggambaran pemahaman yang benar tentang cita-cita Revolusi Islam dan prinsip-prinsipnya kepada masyarakat internasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.