Dark/Light Mode

Terusik Cuitan Soal Uighur, China Undang Mesut Ozil Datang

Selasa, 17 Desember 2019 15:48 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.(Foto VOA)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.(Foto VOA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Mesut Ozil tentang Muslim Uighur di Xinjiang membuat China terusik. Beijing bahkan menggelar konferensi pers untuk menanggapi pernyataan pesepak bola asal Jerman tersebut.

Dilansir Xinhua dan Antara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan, Ozil telah tertipu berita palsu mengenai muslim Uighur. Dia pun mengundang bintang klub sepak bola Arsenal itu untuk berkunjung ke Xinjiang.

"Saya tidak tahu apakah Tuan Ozil pernah berkunjung ke Xinjiang secara langsung. Namun, dia tampaknya telah tertipu berita palsu, dan penilaiannya dipengaruhi oleh kata-kata yang tidak benar," tutur Geng, Senin (16/12).

Baca juga : Untuk Kebutuhan Natal dan Akhir Tahun 2019, BI Siapkan Uang Tunai Rp 105 Triliun

Menurut Geng, Ozil tidak tahu bahwa China melindungi kebebasan beragama semua warganya, termasuk etnis Uighur. Ozil, kata Geng, juga perlu tahu bahwa langkah-langkah penanggulangan terorisme di Xinjiang mendapat dukungan dari semua kelompok etnis.

Geng mengingatkan, berkat program-program pemerintah pusat, tidak ada insiden terorisme di Xinjiang selama tiga tahun berturut-turut. "Kami mengundang Tuan Ozil untuk datang ke Xinjiang, dan berjalan-jalan untuk melihat-lihat," kata Geng.

"Selama dia memiliki hati nurani, dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta mempertahankan sikap objektif dan tidak memihak, dia akan melihat Xinjiang yang berbeda," tegasnya.

Baca juga : Pimpin Golkar, Airlangga Menang di Pemilu 2024

Dalam kicauan di Twitter, Ozil menuding China menekan dan mempersekusi muslim Uighur. Termasuk mempersulit etnis minoritas itu beribadah dan menjalankan keyakinan.

"Mereka membakar Alquran, menutup masjid, menutup madrasah, dan membunuh para tokoh mereka (Uighur). Para pria dipaksa tinggal dalam kamp dan keluarga mereka dipaksa tinggal dengan orang-orang China. Para wanitanya dipaksa menikah dengan orang-orang China," tulis Ozil di Twitter.

Ia bahkan menyebut Xinjiang dengan nama Turkistan Timur. Nama tersebut selama ini dipakai kelompok separatis Uighur untuk menyebut wilayah Xinjiang. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.