Dark/Light Mode

Jelang Imlek, Arus Mudik Terbesar Dunia Dimulai

Selasa, 22 Januari 2019 22:14 WIB
Para pemudi antre naik kereta di Shenzhen West Railway Station, Shenzhen, Provinsi Guangdong, Senin (21/5). (China Daily)
Para pemudi antre naik kereta di Shenzhen West Railway Station, Shenzhen, Provinsi Guangdong, Senin (21/5). (China Daily)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelombang arus mudik (pulang kampung) warga China untuk menyambut Tahun Baru Imlek sudah dimulai. Arus mudik biasanya sudah terlihat sejak 15 hari sebelum perayaan Tahun Baru China, yang jatuh pada 5 Februari. Selama 40 hari, mulai 21 Januari hingga 1 Maret, setidaknya akan ada 3 miliar orang melakukan perjalanan menggunakan beragam moda transportasi untuk berkumpul bersama keluarga demi merayakan Imlek.

Baca juga : Jelang Debat, Jokowi-Maruf Mantul

Mayoritas para pemudik Imlek yang disebut dengan “chunyun” itu menggunakan kereta api dan pesawat terbang. “Kami sudah melakukan persiapan untuk memastikan bahwa musim mudik terbesar di dunia ini berlangsung lancar,” terang Wakil Menteri Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi China (NDRC) Lian Weiliang kepada Xinhua.

Baca juga : Darmin: Itu Impor Gula Untuk Kebutuhan Industri

Pihaknya memperkirakan 2,99 miliar perjalanan pada Imlek tahun ini atau naik 0,6 persen dibandingkan dengan jumlah perjalanan selama Imlek tahun lalu. Perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi diperkirakan mencapai 2,46 miliar perjalanan atau turun 0,8 persen, namun untuk kereta api bakal mencapai 413 juta penumpang selama periode tersebut atau naik 8,3 persen dibandingkan tahun lalu. Pesawat terbang juga bakal kebagian 73 juta penumpang atau naik 12 persen, sedangkan kapal laut sama dengan tahun lalu pada kisaran 43 juta penumpang.

Baca juga : Besok, Wings Air Mulai Terbang Perdana Dari Jogja Ke Majalengka

Menurut Lian, otoritas transportasi telah menyiapkan moda transportasi yang memadai untuk mengatasi lonjakan penumpang saat ratusan juta warga China mudik atau liburan ke luar negeri. Pengamat transportasi dari China Academy of Transportation Yang Xinzheng berpandangan bahwa pembangunan jalur tranportasi dalam berbagai moda sangat penting dalam mengantisipasi menurunnya pengguna jalan raya. Larangan menggunakan bus untuk perjalanan sejauh lebih dari 800 kilometer yang diberlakukan sejak 2014 juga mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya. Pemerintah China sudah menambah 10 jalur rel kereta api pada akhir 2018. Penambahan ini diharapkan bisa memenuhi pertumbuhan kenaikan pengguna kereta api. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.