Dark/Light Mode

1 WN Selandia Baru Tewas, 2 WNI Luka-luka

Dubes Tantowi Kecam Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata di Kuala Kencana

Selasa, 31 Maret 2020 08:29 WIB
Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya (Foto: Istimewa)
Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Insiden penembakan terhadap sejumlah karyawan PT Freeport Indonesia, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Senin (30/3), merenggut satu korban jiwa dan dua korban luka-luka.

Korban tewas adalah warga negara Selandia Baru, Graeme Thomas Wall. Sedangkan korban luka-luka adalah dua warga sipil Indonesia, Jibril MA Bahar dan Ucok Simanungkalit.

Tim gabungan dari Polres Mimika, Satgas Amole dan Satgas Nemangkawi langsung bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian, dan melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku.

Menurut informasi di lapangan yang diterima pihak kepolisian, penembakan dilakukan oleh kelompok yang terdiri atas 8 orang. 3 orang di antaranya membawa senjata laras panjang.

Baca juga : Indonesia–Selandia Baru Buka Peluang Kerja Sama Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

Berdasarkan keterangan saksi mata, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan sebagai Lino Mom Ilimar dan Antonius Aim.

Kedua penembak tersebut diketahui merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata, pimpinan Joni Botak.

Atas peristiwa tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, menyampaikan keprihatinan yang mendalam.

Duta Besar (Dubes) Tantowi Yahya menegaskan, aksi penembakan ini tidak dapat diterima dari sudut mana pun.

Baca juga : Ilmuwan China: Tak Pakai Masker Adalah Kesalahan Besar di AS dan Eropa

“Kelompok kriminal bersenjata selalu berdalih bahwa serangannya ditujukan kepada aparat keamanan. Namun fakta menunjukkan, mayoritas korban adalah masyarakat sipil,” kata Dubes Tantowi.

Menurutnya, penembakan di Kuala Kencana ini menambah beban masyarakat Papua dan aparat keamanan, yang tengah bekerja keras menanggulangi wabah Covid-19.

Ini memperlihatkan bahwa kelompok kriminal bersenjata, tidak mempedulikan dampak perbuatannya terhadap masyarakat Papua sendiri.

"Saya berharap, hal tersebut dapat membuka mata banyak pihak mengenai wajah sesungguhnya kelompok kriminal bersenjata," tutur Dubes Tantowi.

Baca juga : 300 Turis Negeri Panzer Tinggalkan Bali

"Belasungkawa kami yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Kami siap membantu bila diperlukan," tandasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.