Dark/Light Mode

Ambil Langkah Tegas Tangkal Covid-19, Singapura Tutup Perkantoran dan Sekolah

Jumat, 3 April 2020 20:38 WIB
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong

RM.id  Rakyat Merdeka - Singapura mengumumkan langkah lebih tegas menyusul makin meningkatnya kasus Covid-19. Dalam pernyataan resmi Jumat (3/4), Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyebut pemerintah melakukan upaya "circuit breaker" baru guna memutus rantai penyebaran pandemi. Langkah ini akan berlangsung sebulan.

Menurut Worldometers, Singapura saat ini memiliki 1.114 kasus corona dengan 5 kematian dan 266 orang sembuh.

"Saya khawatir keadaan akan lebih buruk, kecuali kita mengambil langkah lebih lanjut," katanya dalam pidato kenegaraan, dikutip dari Channel News Asia.

"Ini akan membantu mengurangi risiko terjadinya wabah besar dan juga menurunkan angka (kasus) secara bertahap."

Dalam implementasi program tersebut, perkantoran ditutup mulai 7 April. Sekolah akan ditiadakan mulai 8 April 2020. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang boleh buka.

Baca juga : Darurat Covid-19, Kemenag Tunda Layanan Akad Nikah

Restoran melayani pemesanan bawa pulang. Sedangkan warga diminta tidak mengunjungi keluarga yang berlainan rumah, terutama jika ada lansia di dalamnya.

Dengan memberlakukan program ini, Lee Hsien Loong meminta masyarakat tidak melakukan panic buying. Ia menegaskan pasokan makanan aman dan masyarakat tidak perlu menyetok kebutuhan pokok selama berminggu-minggu.

Ia juga menegaskan agar warga wajib mengenakan masker jika bepergian ke luar rumah. Menurutnya situasi kini sudah berubah, apalagi banyak kasus terinfeksi tak menunjukkan gejala.

Pemerintah akan mendistribusikan masker yang bisa digunakan kembali mulai Minggu (5/4). Sementara masker bedah akan tetap diamankan untuk petugas medis.

"Awalnya, banyak kasus baru dari luar negeri, sebagian besar warga Singapura yang kembali. Kemudian pekan lalu, kami menemukan banyak kasus transmisi lokal. Penelusuran telah dilakukan dengan baik, kami tidak tahu di mana atau dari siapa orang itu tertular virus, "katanya.

Baca juga : Petani Indramayu Ikuti Protokol Covid-19 Saat Panen Raya

"Ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak orang di luar sana yang terinfeksi, tetapi belum diidentifikasi. Dan mereka mungkin menularkan virus tanpa diketahui orang lain," katanya.

Menurut Worldometers, Singapura saat ini memiliki 1.114 kasus corona dengan 5 kematian dan 266 orang sembuh.

Dalam kesempatan itu, Lee juga mengatakan, pada pekan depan di Parlemen, Deputi Perdana Menteri Heng Swee Keat akan mengumumkan dukungan tambahan untuk rumah tangga dan bisnis. Ia berjanji jumlahnya akan melebihi anggaran sebelumnya.

"Di atas apa yang disediakan dalam dua Anggaran sebelumnya," tegasnya.

Terpisah, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar mengatakan kepada  RMco.id, langka baru itu untuk mencegah peyebaran Covid-19 di antara warga yang ada di Singapura.

Baca juga : Tangkal Covid-19, Presiden Larang WNA Masuk Ke Tanah Air

Anil Kumar juga membantah jika langkah ini disebut upaya lockdown. Menurutnya, status Kondisi Sistem Respons Wabah Penyakit atau Disease Outbreak Response System Condition' (Dorscon) di negaranya juga masih oranye. Bukan merah. "Pasar dan pusat jajanan terbuka, hanya Anda tidak bisa makan di tempat," terangnya.

"Kami berusaha mengurangi transmisi lokal sehingga warga lalu lalang harus dikurangi, tapi bukan dihentikan," sambungnya.

Sebelumnya Singapura mendenda bagi siapa saja yang tidak menjaga jarak minimal satu meter, bahkan memasukkan pelanggar ke penjara. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.