Dark/Light Mode

Vietnam Back To Normal, Indonesia Kapan?

Selasa, 28 Juli 2020 13:04 WIB
Warga memakai masker dan jaga jarak ketika mereka menunggu dalam antrean beras gratis di Hanoi pada 11 April 2020. (Foto Manan Vatsyayana/AFP)
Warga memakai masker dan jaga jarak ketika mereka menunggu dalam antrean beras gratis di Hanoi pada 11 April 2020. (Foto Manan Vatsyayana/AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak awal ada indikasi penularan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, Vietnam langsung  melakukan pembatasan gerak wilayah secara bertahap. Ini merupakan salah satu langkah yang membuat negara yang berbatasan langsung dengan China itu bisa menangani kasus penularan virus corona  dengan baik.

Sayangnya, langkah yang dipakai Vietnam dalam menangani penularan virus SARS-CoV-2 itu tidak bisa ditiru Indonesia. Sebab, ada perbedaan langkah sejak awal. Malah kata Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi, Vietnam sudah beranjak ke kehidupan normal sejak akhir April lalu.

Dubes Ibnu menekankan, di Vietnam tidak ada fase new normal, adanya kembali ke normal alias back to normal. "Mungkin yang bisa ditiru itu komunikasi yang intensif antar lembaga dengan masyarakat dan penyebaran informasi yang up to date secara online," ujar Dubes Ibnu dalam bincang-bincangnya dengan redaksi Rakyat Merdeka dalam RMInsight berjudul 'Intip Rahasia Sukses Vietnam Nihilkan Angka Kematian Covid-19,' Selasa (28/7).

Baca juga : Akademisi: RUU Cipta Kerja Batasi TKA di Indonesia

Di Vietnam, lanjutnya, penyebaran informasi detail mengenai siapa saja yang positif, lengkap dengan alamatnya, dapat membantu warga mengambil langkah antisipatif. Menurut Ibnu yang sudah empat tahun di Vietnam, dia pernah bertanya kepada sahabatnya yang tinggal di Kampung Rambutan, Jakarta mengenai langkah-langkah penanggulangan Covid-19.

 "Saya tanya ke teman bagaimana situasi penularan di kecamatannya atau kelurahannya, di RT atau RW-nya. Apa dia tahu ada berapa kasus, itu siapa tinggalnya di mana alamat. Sepertinya dia tidak ngeh, taunya gambaran makronya saja," kata Ibnu.

Menurutnya, informasi mendetail dapat membantu banyak pihak mengambil langkah tepat dalam mengambil keputusan. "Sejak awal penanganan Corona di Vietnam dan Indonesia sudah sangat berbeda. Sejak awal Vietnam sudah partial lockdown," sambungnya.

Baca juga : Tunaiku Rayakan 6 Tahun di Indonesia

Jadi, lanjut Ibnu, Vietnam langsung melakukan partial lockdown di daerah yang terindikasi penularan virus. Di kelurahan saja diketahui ada kasus, kawasan itu langsung ditutup. "Jika sudah ada kasus penularan wilayah lain, langsung national lockdown selama dua pekan kemudian ditambah satu pekan. Sejak lockdown tersebut, diyakinkan memang tidak adanya domestic transmission," bebernya.

Jadi, setelah diyakinkan penularan secara lokal adalah nol, maka dilakukan relaksasi. "Jadi sifatnya secuence (urutan), ada gejala ditutup, tidak ada kegiatan, setelah terbukti tidak ada penularan, baru dia buka pelan-pelan, kalau di Indonesia agak berbeda," tutur Ibnu.  

Kenyataannya, lockdown secara nasional di Indonesia sangat tidak mungkin. Indonesia terlalu besar Indonesia hanya bisa melakukan lockdown sebagian. "Ya kemudian virus kan tetap ada, nantinya ekonomi akan mati juga. Alhasil, warga Indonesia harus berdamai dengan virus dengan melakukan new normal sampai vaksin tersedia," lanjutnya.

Baca juga : Penyaluran Bansos Tepat Sasaran, Mensos Diingat Rakyat

"Jadi Vietnam contoh yang tidak bisa ditiru Indonesia karena tidak ada new normal, di sini adalah back to normal," tandasnya lagi. Kapan ya Indonesia bisa back to normal? [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.