Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - 1 Mei nanti, Jepang akan ganti kaisar. Akihito turun tahta, digantikan anaknya Naruhito. Ganti kaisar, Jepang tetap adem ayem. Tak ada gejolak politik. Padahal menurut konstitusi, pergantian kaisar dilakukan hanya jika sang kaisar tutup usia.
Akihito kini sudah genap 84 tahun. Dia menjadi Kaisar Jepang sejak ayahnya, Hirohito, tutup usia di tahun 1989.
Modernisasi, adalah kata yang sering didengungkan Akihito selama memimpin. Sebagai langkah awal, Akihito dulu memimpin dengan mencabut kekuasaan politik kaisar. Artinya, di era Akihito politik dipegang penuh perdana menteri.
Berperan sebagai simbol Jepang, ia aktif berkunjung ke seluruh Jepang. Ia bertemu para korban bencana alam. Ia mengunjungi tempat-tempat yang terdampak Perang Dunia ke II. Di sinilah, Akihito mendapat respect rakyat. Pun ketika Akihito berniat mundur yang diutarakannya sejak tahun 2017.
Baca juga : Malam Ini Di Indosiar, Jokowi Goyang Dangdut
Konstitusi Jepang menegaskan, jabatan Kaisar Jepang akan diturunkan jika sang kaisar tutup usia. Akihito, memberikan penjelasan soal ini dan direstui Dewan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran. Dewan tersebut, terdiri atas anggota parlemen, anggota kerajaan, para hakim Mahkamah Agung, dan dikepalai oleh Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya