Dark/Light Mode

Wartawan Dilarang Liput Makan Malam Kim-Trump

Rabu, 27 Februari 2019 23:27 WIB
Kim Jong-un dan Donald Trump dalam pertemuan kedua di Vietnam. Mereka pernah bertemu di Singapura. (Foto AFP)
Kim Jong-un dan Donald Trump dalam pertemuan kedua di Vietnam. Mereka pernah bertemu di Singapura. (Foto AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gedung Putih melarang empat wartawan meliput makan malam, Rabu (27/2) antara Presiden Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Vietnam. Dari Associated Press, Bloomberg News, Los Angeles Times dan Reuters.

Seharusnya, pertemuan Kim-Trump diliput 13 wartawan Gedung Putih. Tetapi menjelang makan malam, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders hanya mengizinkan para fotografer dan kru televisi meliput.

"Karena pertemuan ini bersifat sensitif, kami membatasi orang yang meliput menjadi kelompok lebih kecil," kata Tapi kami pastikan perwakilan fotografer, teve, radio, dan cetak tidak kelewatan berita," katanya.

Baca juga : Tempat Wisata Jalannya Gelap, Sudah Dipasang Lampu Penerangan Tenaga Surya

Setelah diprotes, Sanders mengizinkan wartawan Vivian Salama dari Wall Street Journal, yang melayani sebagai print pooler dan tidak mengajukan pertanyaan saat makan malam. Selain itu, setidaknya dua anggota kontingen media Korea Utara, seorang fotografer dan juru kamera, terlihat sedang meliput makan malam itu.

Yang dilarang: Jonathan Lemire dari Associted Press dan Jeff Mason dari Reuters. Juga nggak boleh Justin Sink dari Bloomberg dan Eli Stokols dari Los Angeles Times.

Sanders tidak merinci alasan perlakuan terhadap para wartawan. Tapi para jurnalis itu sebelumnya melontarkan pertanyaaan di luar acara itu.

Baca juga : Alumni Undip Sepakat Dukung Jokowi-Ma’ruf

Lauren Easton, juru bicara Associated Press mengencam larangan itu. “Associated Press mengutuk upaya Gedung Putih untuk membatasi akses ke presiden. Sangat penting bagi setiap presiden untuk menegakkan standar kebebasan pers Amerika, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri,” pernyataan persnya.

Langkah "tak ramah" itu dilakukan sehari setelah para wartawan Gedung Putih dipindahkan dari hotel yang sama dengan Kim menginap. Sebelumnya, Kim diperkirakan bakal menginap di Melia Hanoi Hotel, tempat beberapa wartawan Gedung Putih juga menginap. Namun beberapa menit setelah Kim tiba, Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan, wartawan Gedung Putih ke Viet Xo Friendship Cultural Labour Palace yang berjarak beberapa blok dari Melia Hanoi Hotel. Padahal mereka sudah terlebih dahulu memesan kamar di Melia Hanoi Hotel.

Asisten pribadi Kim, Kim Chang-son berada di Vietnam beberapa hari sebelumnya. Ia telah melakukan pemeriksaan ke Melia Hanoi Hotel. Seorang staf Melia Hanoi Hotel mengatakan kepada Reuters, wartawan Gedung Putih sejatinya ditempatkan di lantai tiga. Sedangkan seluruh lantai dua, dan ballroom telah dipesan delegasi Korut. Bahkan, reporter Reuters sempat diusir dari lobi sebelum Kim datang. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.