Dark/Light Mode

Seminar Memperingati "Kashmir Black Day"

Minoritas Muslim India Terus Dihantam Gelombang Represi Dan Intoleransi

Rabu, 28 Oktober 2020 19:12 WIB
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, Jamal Nasir.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, Jamal Nasir.

 Sebelumnya 
Juga soal Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan (CAA) dan aturan warga negara (National Register of Citizens /NRC) yang kontroversial dan diskriminatif. Menurut UU tersebut, enam kelompok minoritas dari tiga negara tetangga India (Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan) memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan India, jika mereka telah hidup selama enam tahun di negara tersebut.

Tapi, daftar ini mengecualikan imigran Muslim yang telah memasuki negara dengan cara yang sama, seperti imigran non Muslim lainnya. Ini adalah pertama kalinya India, yang disebut negara sekuler, menggunakan agama sebagai dasar hukum untuk menentukan kebangsaan.

Baca juga : Menteri Agama Minta LDII Terus Perkuat Toleransi

Dilansir koran berbahasa Inggris di India, The News, puluhan orang meninggal di New Delhi karena undang-undang kontroversial ini. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim India, yang sengaja dijadikan sasaran dan properti serta tempat ibadah mereka dibakar.

Sederet permasalahan lainnya juga dibeberkan Nasir terkait sengketa Jammu & Kashmir. Termasuk pelanggaran HAM berat, pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, ideologi Hindutva Pemerintah Modi yang bercita-cita menghindukan seluruh warga India, tidak dilaksanakannya resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB oleh India.

Baca juga : Semangati Para Atlet, Muhadjir Terbang Ke Manila

Selain isu-isu sengketa Pakistan-India, seminar ini juga membahas berbagai isu lainnya. Mulai pengenalan sejarah Pakistan, geografi, lokasi strategis, hingga kondisi dinamika regional.

Lebih jauh lagi, Nasir juga membahas berbagai isu yang dihadapi dunia saat ini. Antara lain meningkatnya gelombang Islamophobia, perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, krisis akibat Covid-19, kontestasi kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik, gejolak di Timur Tengah, hingga Kesepakatan Damai Afghanistan dengan Taliban.

Baca juga : Hendropriyono Minta Dalang Kerusuhan Ditangkap Dan Diisolasi

Termasuk juga persoalan hegemoni India saat ini di kawasan Asia Selatan. Terutama masalah terkini antara India dengan negara-negara tetangganya seperti China, Bangladesh, Nepal hingga Pakistan sendiri.

Seminar ini turut dihadiri oleh kalangan akademisi, cendekiawan, peneliti, anggota organisasi politik dan keagamaan serta mahasiswa. [RUS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.